Selasa 06 Jul 2021 15:29 WIB

IDAI Sarankan Tunda Imunisasi Rutin Selama PPKM Darurat

Demi melindungi anak dari Covid-19, imunisasi rutin disarankan ditunda selama PPKM.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang anak mendapatkan suntikan vaksin DPT (difteri, pertusis dan tetanus) di Puskesmas Pembantu Desa Bomo,  Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (5/5/2021). IDAI merekomendasikan agar imunisasi rutin anak ditunda di kota-kota yang menjalankan PPKM Darurat.
Foto: BUDI CANDRA SETYA/ANTARA
Seorang anak mendapatkan suntikan vaksin DPT (difteri, pertusis dan tetanus) di Puskesmas Pembantu Desa Bomo, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (5/5/2021). IDAI merekomendasikan agar imunisasi rutin anak ditunda di kota-kota yang menjalankan PPKM Darurat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Aman Bhakti Pulungan SpA(K) merekomendasikan agar imunisasi anak di kota yang memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat bisa ditunda terlebih dahulu. Menurutnya, hal itu dilakukan demi melindungi anak-anak dari penyebaran Covid-19.

"Ini (penundaan) untuk imunisasi rutin, bukan untuk vaksin Covid-19," kata Aman kepada Republika.co.id, Selasa (6/7).

Baca Juga

Aman menyebut, imunisasi rutin memang terganggu selama adanya pandemi Covid-19 ini. Terlebih, fasilitas kesehatan yang ada, seperti Puskesmas, turut membantu penanganan Covid-19 bagi masyarakat.

"Jika sakit dan perlu konsultasi untuk penyakit kronis atau obat, bisa manfaatkan telemedicine," ujar Aman yang merupakan konsultan Endokrinologi Anak.

Orang tua juga sangat dianjurkan untuk tidak membawa anak-anak mereka ke tempat umum. Aman mengkhawatirkan long Covid-19, yakni gejala yang berkelanjutan, pada anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement