Selasa 06 Jul 2021 16:10 WIB

Asrama Mahasiswa UIN Walisongo Jadi Tempat Isolasi Terpusat

Kalangan perguruan tinggi punya potensi untuk membantu penanganan covid.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat meninjau Sentra vaksinasi Covid-19 di kampus UIN Walisongo, Semarang, Selasa (6/7).
Foto: Istimewa
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat meninjau Sentra vaksinasi Covid-19 di kampus UIN Walisongo, Semarang, Selasa (6/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dalam rangka mendukung pemerintah dalam penanganan Covid-19, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, menyiapkan asrama mahasiswanya untuk digunakan sebagai tempat isolasi terpusat. Dari 124 kapasitas tempat tidur yang ada di asrama tersebut, saat ini telah terisi sebanyak 53 tempat tidur di antaranya.

Rektor UIN Walisongo, Prof Imam Taufiq mengatakan, sudah saatnya semua elemen terlibat dalam penanganan dan berpartisipasi dalam menyelesaikan persoalan bangsa, dalam hal ini pandemi Covid-19. Menurutnya, dalam situasi darurat penanganan Covid-19 seperti sekarang ini, tugas-tugas pelayanan dan penanganan kesehatan bagi para penyintas tidak lagi hanya dibebankan kepada pemerintah.

Seluruh komponen bangsa harus ikut terlibat dan bergotong royong untuk saling meringankan, termasuk di dalamnya kalangan kampus atau perguruan tinggi. “Bukan hanya dinas kesehatan (dinkes) atau pak gubernur, tapi perguruan tinggi bisa terlibat, apalagi kalangan perguruan tinggi punya potensi untuk membantu,” tegasnya, Selasa (6/7).

Menurut rektor, keputusan untuk menjadikan asrama mahasiswanya sebagai tempat isolasi terpusat tak terlepas dari semangat yang dibangun oleh keluarga besar UIN Walisongo, yang selama ini dikenal sebagai ‘kampus kemanusiaan dan peradaban’.

Sehingga, civitas UIN Walisongo juga harus berani tampil di depan untuk membantu pemerintah dalam  menyelesaikan persoalan pandemi global Covid-19, seperti sekarang ini. “Tidak hanya menyiapkan asrama mahasiswa sebagai tempat isolasi terpusat, kami juga mendukung mewujudkan herd immunity dengan menggelar program vaksinasi Covid-19,” tegasnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, pun mengapresiasi peran dan partisipasi UIN Walisongo Semarang yang telah melakukan tindakan nyata mendukung pemerintah dalam penanganan Covid-19. Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) terbesar di Kota Semarang tersebut telah ‘menghibahkan’ asrama mahasiswanya untuk dikonversi menjadi tempat isolasi terpusat bagi penyintas Covid-19 yang harus menjalani isolasi.

Gedung asrama mahasiswa yang memiliki kapasitas 124 tempat tidur itu, jelas gubernur, sementara ini telah difungsikan untuk tempat isolasi. Bahkan sebanyak 53 pasien Covid-19  sudah memanfaatkannya untuk isolasi.

Menurut Ganjar, partisipasi dari kalangan kampus ini sangat membantu Pemprov Jateng dalam mempercepat penanganan pasien Covid-19, khususnya mereka yang bergejala ringan dan harus menjalani pemulihan dengan karantina/isolasi.

Ia juga menyebut, apa yang dilakukan oleh pemangku kebijakan di UIN Walisongo sangat bagus. Sebab partisipasi UIN Walisongo tidak hanya sebatas menyiapkan tempat isolasi darurat yang saat ini masih menjadi kebutuhan.

“Namun juga berpartisipasi aktif dalam upaya memperluas cakupan vaksinasi Covid-19 dengan menggelar program vaksinasi,” tegasnya, di sela meninjau tempat isolasi terpusat di UIN Walisongo.

UIN Walisongo juga membantu pemerintah untuk menyukseskan program vaksinasi. Setiap hari, kampus itu melaksanakan vaksinasi dengan target 1.200 orang.

Jika semua ikut bergerak bersama, persoalan covid insya Allah bisa cepat selesai. Percepatan vaksinasi perguruan tinggi terlibat, kekurangan SDM perguruan tinggi membantu. Kalau keroyokan seperti ini, maka target penurunan kasus 10 ribu bisa tercapai,” tambahnya.

Gubernur juga meminta kepada seluruh bupati/wali kota yang ada di daerahnya dapat berkoordinasi dengan perguruan tinggi di wilayahnya masing-masing untuk bisa melakukan hal yang sama. Karena banyak gedung maupun asrama mahasiswa yang saat ini kosong dan bisa dimanfaatkan untuk mengantisipasi keterbatasan tempat isolasi terpusat.

“Tidak usah sungkan, buktinya Rektor UIN Walisongo oke dan mau mendukung. Jadi ada banyak perguruan tinggi, sekolah, gedung diklat yang bisa dimanfaatkan untuuk mengatisipasi keterbatasan tempat isolasi darurat,” tegasnya.

Sebab, masih jelas gubernur, dengan optimalisasi tempat isolasi terpusat, maka penanganan Covid-19 di Jateng akan bisa dilakukan lebih cepat. Terlebih klaster tertinggi penularan Covid-19 di Jateng adalah klaster keluarga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement