Rabu 07 Jul 2021 15:09 WIB

Sulli Deals, Website Lelang Muslimah yang Picu Kemarahan

Sulli Deals menyebarkan nama dan gambar wanita-wanita Muslim di daftar "lelang"

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Muslimah
Foto: Pixabay
Ilustrasi Muslimah

IHRAM.CO.ID, NEW YORK -- Unggahan sebuah website memicu kontroversi dan kemarahan umat Islam. Situs bernama Sulli Deals menyebarkan nama dan gambar wanita-wanita Muslim di daftar "lelang" mereka.

Dilansir dari About Islam, Selasa (6/7), tindakan ini digambarkan oleh wanita Muslim sebagai pelecehan dan penindasan dunia maya. Sulli deals dibuat di platform Github, di mana foto-foto diposting tanpa persetujuan, memungkinkan pengguna untuk memilih wanita tersebut.

Situs web tersebut, menggambarkan dirinya sebagai proyek sumber terbuka yang digerakkan oleh komunitas, sebagian besar diprofilkan sebagai jurnalis perempuan Muslim India, aktivis, dalam beberapa kasus mahasiswa, seniman, peneliti, analis dan menempatkan mereka di situs web, 'untuk dilelang.'

Semuanya terungkap ketika seorang pengguna Twitter bernama "K" mengetahui tentang tautan situs web di internet dan menyebarkan berita tentangnya. Saluran tersebut diturunkan setelah pengaduan yang terdaftar ke polisi.

 

Sania Ahmad, salah satu perempuan yang berbicara secara aktif menentang pelecehan 'pelelangan', telah menjadi sasaran pada Mei dan juga tahun lalu. Banyak Muslimah mengungkapkan ketakutan dan kemarahan atas insiden baru-baru ini.

Pelecehan serupa terhadap wanita Muslim telah terjadi pada bulan Mei tahun ini sekitar `Idul Fitri, di mana pria di sebuah saluran YouTube mencoba menilai wanita. Dia lalu melecehkan dan membuntuti beberapa wanita dari India dan Pakistan, melelang mereka dan mengeluarkan  ancaman pemerkosaan di media sosial.

Juru bicara GitHub mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada The Print sudah menutup akun tersebut.

“GitHub memiliki kebijakan lama terhadap konten dan perilaku yang melibatkan pelecehan, diskriminasi, dan menghasut kekerasan.  Kami menangguhkan akun pengguna setelah penyelidikan laporan aktivitas tersebut, yang semuanya melanggar kebijakan kami,"ungkap GitHub dalam sebuah pernyataan. Alkhaledi Kurnialam

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement