Rabu 07 Jul 2021 16:30 WIB

Demonstran Iran Protes Pemadaman Listrik Massal

Para demonstran meneriakkan slogan politik yang menyudutkan Khamenei.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Reaktor nuklir Iran yang terletak di selatan kota Bushehr, Iran.
Foto: AP/Vahid Salemi
Reaktor nuklir Iran yang terletak di selatan kota Bushehr, Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Unjuk rasa pecah di beberapa kota di Iran pekan ini. Demonstran memprotes pemadaman listrik rutin. Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial terlihat  beberapa pengunjuk rasa meneriakkan slogan politik terhadap Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei.

Satu video yang diambil di Kota Shiraz memperlihatkan pengunjuk rasa berteriak 'kematian untuk diktaktor' dan 'kematian untuk Khamenei'. Pada Rabu (7/7), media Arab Saudi, Al Arabiya melaporkan dalam video lain yang diambil di Teheran juga terdengar teriakan menyudutkan Khamenei.

Baca Juga

Video lain di media sosial memperlihatkan pengunjuk rasa berkumpul di depan kantor perusahaan listrik di  Shahr-e Rey, selatan Teheran. Mereka menuntut menteri energi yang menurut mereka 'tidak kompeten' untuk mundur.

Media Pemerintah Iran yang jarang melaporkan berita unjuk rasa melaporkan terjadi sejumlah demonstrasi di utara negara itu.

"Pengunjuk rasa mengatakan pemadaman listrik berkala menyebabkan banyak masalah, termasuk air di apartemen berkurang, daging sapi dan unggas dan bahan-bahan lain di kulkas membusuk, dan perangkat elektronik rumah tangga rusak," kata kantor berita semi resmi ISNA.

Pemerintah Iran mengatakan pemadaman disebabkan meningkatnya permintaan listrik dan rendahnya curah hujan sehingga mengurangi produksi pembangkit listrik tenaga air. Selain itu penambangan mata uang kripto ilegal juga mengakses listrik subsidi.

Presiden Iran Hassan Rouhani meminta maaf kepada rakyat Iran atas pemadaman listrik besar-besaran ini."Saya meminta maaf pada rakyat yang telah menghadapi masalah dan menderita selama beberapa hari terakhir dan saya meminta mereka untuk bekerja sama (dengan mengurangi pemakaian listrik) rakyat mengeluhkan pemadaman listrik dan mereka benar," kata Rouhani dalam pidatonya yang disiarkan stasiun televisi pemerintah, Selasa (6/7).

"Kementerian Energi tidak salah, tapi kementerian harus datang dan menjelaskan pada rakyat masalahnya dan kami harus menemukan solusinya," tambah Rouhani. n Lintar Satria

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement