DPR: Fokus Atasi Covid-19 Bukan Saling Menyalahkan

Musibah non-alam yang terjadi bukan momentum politik untuk saling berebut kekuasaan

Kamis , 08 Jul 2021, 14:26 WIB
Foto udara yang diambil dengan drone menunjukkan ambulans mengantre untuk pemakaman di pemakaman yang didedikasikan untuk korban COVID-19 di Jakarta.  Anggota Komisi IX DPR RI Darul Siska meminta semua pihak agar lebih fokus mengatasi penyebaran pandemi Covid-19 dan bukan saling menyalahkan dalam situasi sulit seperti sekarang ini. (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Foto udara yang diambil dengan drone menunjukkan ambulans mengantre untuk pemakaman di pemakaman yang didedikasikan untuk korban COVID-19 di Jakarta. Anggota Komisi IX DPR RI Darul Siska meminta semua pihak agar lebih fokus mengatasi penyebaran pandemi Covid-19 dan bukan saling menyalahkan dalam situasi sulit seperti sekarang ini. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI Darul Siska meminta semua pihak agar lebih fokus mengatasi penyebaran pandemi Covid-19 dan bukan saling menyalahkan dalam situasi sulit seperti sekarang ini.

"Dalam keadaan begini seyogyanya kita tidak saling menyalahkan tetapi saling introspeksi dan mengingatkan jika ada kekurangan salah satu pihak," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (8/7).

Darul Siska juga menekankan musibah non-alam yang terjadi bukan pula momentum politik untuk saling berebut kekuasaan. Sebab, yang utama saat ini ialah langkah nyata bagaimana agar Indonesia keluar dari Covid-19.

"Indonesia sedang dihantam krisis pandemi Covid-19. Ini harus kita hadapi dengan semangat kebersamaan," kata politikus kelahiran Padang, Sumatera Barat tersebut.

Oleh sebab itu, semua elemen masyarakat harus melupakan perbedaan pilihan politik untuk sementara waktu. Sehingga apapun kebijakan yang diambil pemerintah untuk mengendalikan Covid-19 harus didukung penuh.

Di saat bersamaan semua kalangan diharapkan ikut serta menyosialisasikan kebijakan penanganan Covid-19. Mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda dan pemangku kepentingan lainnya yang berperan penting mengajak orang-orang terdekat agar menaati peraturan.

Senada dengan itu, anggota Komisi IX Rahmad Handoyo juga mengajak masyarakat agar lebih bersatu dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan bukan mencari momentum berkomentar yang tidak-tidak seolah pemerintah selalu salah. Rahmad meminta siapapun yang ingin berkomentar mengenai Covid-19 harus berhati-hati. Sebab, jangan sampai pernyataan seorang tokoh malah membuat masyarakat terbelah.

"Apalagi di saat perang melawan Covid-19 ada yang menginginkan Presiden mundur. Itu sangat kita sayangkan," ujarnya.