Kamis 08 Jul 2021 16:14 WIB

Pandangan Medis Terhadap Pendapat Alquran tentang ASI

Alquran mengarahkan orang tua memberikan ASI.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Pandangan medis terhadap pendapat Alquran tentang ASI. Foto: Unsur penciptaan manusia menurut Alquran (ilustrasi)
Foto: republika
Pandangan medis terhadap pendapat Alquran tentang ASI. Foto: Unsur penciptaan manusia menurut Alquran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Alquran telah mengarahkan orang tua untuk memberi ASI secara sempurna selama dua tahun. Membatasi masa penyusuan ini agar anak tumbuh sehat dan terhindar dari penyakit dan bahaya yang muncul akibat susu buatan.

Abdul Mun'im Qindil dalam bukunya 'Berobatan dengan Alquran' mengatakan gambaran bayi yang hanya disusui ASI dan ibunya tidak pernah berpaling pada susu buatan adalah seperti seorang manusia yang selalu menghirup udara bersih. Ia tinggal di tempat bersih yang udaranya tidak pernah terpolusi oleh asap yang mengandung sisa-sisa zat karbon.

Baca Juga

"Dan tidak pernah ada lalat yang membawa beragam penyakit dari tempat sampah terdekat, hanya meminum minuman yang bersih, dan tidak pernah memakan makanan yang kotor," katanya.

Seorang ibu yang berlaku seperti itu akan menjauhkan anaknya dari berbagai penyakit. Allah telah menetapkan masa penyusuan anak selama dua tahun penuh. Hal itu seperti dinyatakan dalam Alquran surah Albaqarah ayat 233 yang artinya.

"Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan..."

Menurut kajian ilmiah, seperti dinyatakan oleh Dr Abdul Hamid Dayab dan Dr Ahmad Qarquz, bahwa pada fase awal setelah melahirkan ASI yang dinamai kolostrum atau sursub mengandung banyak protein dan unsur-unsur material serta mengandung sedikit lemak dan gula. ASI juga mengandung berbagai antibodi yang akan menambah kekebalan tubuh anak terhadap serangan beragam penyakit.

"Ia juga lembut dan tidak terlalu kental sehingga akan selalu cocok untuk alat pencernaan anak. Begitu pula kandungannya akan sesuai dengan kebutuhan bayi," katanya.

ASI akan sangat mudah dicerna, sebab di dalamnya terkandung permen penghancur yang akan membantu fermentasi dalam perut bayi pada saat mencerna dan setelah tenggang satu setengah jam perut dapat menyerapnya. Dengan demikian, kesamaan perut tetap alami sesuai tabiatnya dan sangat membantu dalam membunuh beragam kuman yang masuk ke perut.

ASI merupakan susu steril sedangkan susu buatan jarang sekali yang steril dari kuman dan kotoran. Selain itu, derajat panas ASI selalu stabil dan sesuai dengan derajat panas. Hal tersebut tidak selamanya dapat dipenuhi oleh susu buatan dan dalam ASI juga terkandung beragam antibodi yang akan membantu bayi untuk menghadapi beragam penyakit.

"Kadar antibodi yang ada dalam ASI jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan kadar antibodi yang ada dalam susu sapi," katanya.

Selain itu, susu buatan ternyata bisa menyembuhkan beragam penyakit bagi bayi. Persentase perbandingan antara anak yang meninggal yang diberi susu buatan dan yang diberi ASI ternyata lebih banyak terjadi pada anak yang diberi susu buatan.

"Telah terbukti pula bahwa anak yang diberi ASI lebih kuat lebih sehat dan lebih baik dibandingkan anak yang diberi susu buatan," katanya.

Lebih dari itu, anak-anak yang disusui ASI akan muncul sebagai manusia yang sehat dan matang, dan jauh dari rongrongan kejiwaan dan gangguan saraf. Namun demikian, tidak dapat disimpulkan bahwa anak-anak yang mengalami gangguan kejiwaan semata-mata karena diberi susu buatan.

"Maksudnya, bahwa beragam jenis penyakit akan lebih banyak menimpa anak yang diberi susu buatan dibandingkan anak yang diberi ASI," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement