Jumat 09 Jul 2021 07:59 WIB

Pemkot Bogor akan Alokasikan Kebutuhan Oksigen di Kecamatan

Saat ini, sedang dilakukan pendataan di puskesmas-puskesmas.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Dwi Murdaningsih
Orang-orang berbaris untuk mengisi ulang tangki oksigen mereka di sebuah stasiun pengisian bahan bakar . ilustrasi
Foto: AP/Achmad Ibrahim
Orang-orang berbaris untuk mengisi ulang tangki oksigen mereka di sebuah stasiun pengisian bahan bakar . ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Permintaan oksigen untuk kebutuhan medis terus meningkat seiring dengan tingginya kasus konfirmasi positif Covid-19. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berkomitmen untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan oksigen, khususnya untuk seluruh puskesmas se-Kota Bogor. 

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengaku Pemkot Bogor akan mengalikasikan Biaya Tidak Terduga (BTT) untuk pengadaan tabung oksigen. Saat ini, sedang dilakukan pendataan di puskesmas-puskesmas.

Baca Juga

“Kami alokasikan dari BTT untuk pengadaan minimal 100 tabung oksigen besar dan 100 oksigen kecil, bisa saja lebih dari itu kebutuhannya. Saat ini kami sedang mendata puskesmas, kebutuhannya seberapa banyak, tingkat yang isolasi mandiri dan memerlukan oksigen itu seperti apa,” kata Bima Arya, Kamis (8/7).

Bima mengatakan, nantinya tabung-tabung oksigen tersebut akan didistribusikan ke seluruh kecamatan di Kota Bogor. Sebelumnya, tabung-tabung tersebut akan digabungkan terlebih dahulu di setiap kecamatan.

“Sistemnya di-pool di kecamatan karena kebutuhannya sudah merata di semua wilayah. Para Camat akan data aset oksigen di setiap Puskesmas yang ada, nanti kita alokasikan sesuai kebutuhan, tabungnya juga kita siapkan,” ujarnya.

Selain menyiapkan alokasi khusus, sambung Bima Arya, Pemkot Bogor juga terus membuka jalur kolaborasi pemenuhan kebutuhan oksigen. Seperti yang sudah dilakukan dengan Krakatau Steel dari Cilegon, Banten.

Kepala Puskesmas Bogor Selatan, Maria Yuliana menyambut baik alokasi kebutuhan oksigen ke setiap kecamatan. Di Puskesmas Bogor Selatan sendiri terdapat enam tabung oksigen berukurna kecil. Namun, tabung-tabung tersebut cepat habis karena kebutuhan warga yang menggunakan tabung oksigen meningkat.

“Untuk kasus Bogor Selatan hari ini 124 di Ranggamekar dan 66 di Batutulis. Ada tiga orang yang saturasinya 80. Ketika saturasinya 80 kita pinjamkan oksigen dari Puskesmas,” kata Maria.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement