Jumat 09 Jul 2021 11:20 WIB

China Evakuasi 200 Warganya dari Afghanistan

Evakuasi dilakukan di tengah ketidakpastian kondisi Afghanistan pascakeluarnya AS.

Ilustrasi: Tentara Afghanistan dalam operasi mengambil alih distrik Ghormach Provinsi Faryab dari kekuasaan Taliban.
Foto: Anadolu Agency
Ilustrasi: Tentara Afghanistan dalam operasi mengambil alih distrik Ghormach Provinsi Faryab dari kekuasaan Taliban.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China mengevakuasi lebih dari 200 warganya dari Afghanistan, di tengah situasi ketidakpastian akibat penarikan tergesa-gesa oleh AS dan pasukan sekutu untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 20 tahun.

Sebuah penerbangan Xiamen Airlines membawa pulang 210 warga negara China dari Kabul. Demikian dilaporkan harian China Global Times pada Kamis.

Baca Juga

Dari seluruh penumpang tersebut, sekitar 52 orang penumpang, yang mendarat di Bandara Internasional Tianhe Wuhan di Provinsi Hubei tengah, dinyatakan positif terkena virus Corona.

Otoritas kesehatan setempat mengatakan, 22 orang dari kasus positif itu bergejala.

“Penerbangan diatur menuju area yang telah ditentukan di dalam bandara, dan disinfeksi menyeluruh dilakukan,” kata seorang staf bandara.

Sumber, https://www.aa.com.tr/id/dunia/china-evakuasi-lebih-dari-200-orang-warganya-dari-afghanistan/2298423.

Pihak berwenang juga mendisinfeksi pesawat sebanyak dua kali di Wuhan dan Xiamen, ibu kota Provinsi Fujian, untuk menghindari penyebaran infeksi. Keluarnya pasukan asing dari Afghanistan terjadi setelah AS menandatangani kesepakatan dengan Taliban tahun lalu pada Februari.

Berdasarkan kesepakatan itu, pasukan asing harus mengosongkan negara itu pada 1 Mei, membebaskan tahanan Taliban dan menghapus nama-nama pemimpin Taliban dari daftar hitam.

Batas waktu 1 Mei kemudian diperpanjang secara sepihak oleh Pemerintah AS hingga 11 September. Saat ini, sekitar 90 persen pasukan AS telah meninggalkan negara itu.​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​

Sejak Presiden AS Joe Biden mengumumkan rencana keluar dari Afghanistan pada Mei, Taliban telah merebut lebih dari 100 distrik. Sementara pasukan Afghanistan mengeklaim membunuh hampir 200 gerilyawan dalam serangan kontra-terorisme setiap hari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement