Jumat 09 Jul 2021 16:47 WIB

DMI Imbau Pengurus Masjid Kelola Kurban secara Maksimal

Pengurus masjid diharapkan kelola pelaksanaan kurban dan zakat dengan manajemen baik

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Esthi Maharani
Petugas memasukkan daging kurban ke dalam besek bambu
Foto: ANTARA/ARIF FIRMANSYAH
Petugas memasukkan daging kurban ke dalam besek bambu

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaruquthni menuturkan, pengurus masjid diharapkan untuk mengelola pelaksanaan kurban dan zakat dengan manajemen yang baik. Untuk itu, mereka perlu membentuk panitia komite sebagai langkah dalam pengelolaan yang handal.

"Pengurus masjid kita harapkan membentuk panitia komite untuk menjaring siapa yang akan berzakat, atau dalam hal ini berkurban. Panitia ini dibuat juga untuk menjemput hewan kurban dan zakat," kata dia kepada Republika.co.id, Jumat (9/7).

Panitia tersebut, lanjut Imam, juga mengemban tugas untuk mencatat siapa mustahik atau mereka yang berhak menerima baik itu daging kurban maupun zakat. Untuk kurban, panitia harus membagikan daging kurban secara langsung kepada warga yang membutuhkan.

"Bukan mendatangkan ke masjid secara berbondong-bondong. Jadi ini akan lebih menjamin, baik itu dari sisi syariatnya, dan keamanannya juga lebih terjamin," ujarnya.

Dalam proses penyembelihan hewan kurban, menurut Imam, masjid-masjid yang letaknya berdekatan sebetulnya bisa bermusyawarah untuk mengadakan penyembelihan. Dia menyarankan untuk bekerja sama dengan Rumah Potong Hewan (RPH) setempat.

"Sehingga panitia mendapat kemudahan dalam membagikan dagingnya jika bekerja sama dengan RPH, karena RPH kan sudah profesional," tutur dia.

Tak hanya itu, Imam mengingatkan agar bahan pembungkus daging kurban menggunakan plastik yang ramah lingkungan atau yang mudah diurai. Dia mengatakan, para panitia kurban di masjid harus memperhatikan aspek lingkungan agar volume sampah plastik tidak melonjak seusai Idul Adha.

Di sisi lain, Imam menyadari, masjid-masjid perlu diberi pembinaan agar setidaknya handal dalam mengelola pelaksanaan kurban dan zakat. "Agar lebih handal, layaknya bekerja seperti profesional. Karena ini menyangkut administrasi dan bekerja dengan manajemen yang rapi," tuturnya.

Selain itu, pelatihan untuk menciptakan penyembelih profesional juga harus dibuat. Menurutnya, saat ini penyembelih hewan semakin sedikit dan mereka kebanyakan ada di RPH.

"Maka pelatihan ini bisa dilaksanakan nanti. Jadi, misalnya, penyembelihan yang syar'i itu seperti apa. Ini lebih supaya menjamin pelaksanaan secara syar'inya agar memenuhi kaidah syari. Dan kedua, untuk menyediakan tenaga profesional untuk dipekerjakan di RPH karena semakin langka tenaga potong hewan ini," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement