Sabtu 10 Jul 2021 05:54 WIB

Pasutri India Sumbangkan Uang Haji untuk Orang Terkena Covid

Batal berangkat, pasutri India beri uang haji untuk membantu orang terdampak Covid

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Jamaah haji melakukan tawaf masa pandemi
Foto: saudi Gazette
Jamaah haji melakukan tawaf masa pandemi

IHRAM.CO.ID, NEW DELHI -- Sepasang suami istri Muslim dari Maharashtra, India kembali tidak bisa melakukan haji tahun ini akibat pembatasan di masa Pandemi. Kedua memutuskan menyumbangkan uang haji mereka, untuk membantu orang- orang miskin yang terkena dampak pandemi Covid-19.

“Pada gelombang pertama virus corona, kami menggunakan dana haji kami untuk membeli jatah dan makanan bagi yang membutuhkan. Pada gelombang kedua kami menyerahkan uang untuk membayar tagihan rumah sakit, membeli obat-obatan, tabung oksigen untuk orang miskin,” kata Shaikh Anjum Pervez dilansir dari About Islam, Jumat (9/7)

Syaikh Pervez dan istrinya, Samina biasa melakukan perjalanan haji tahunan sejak 2008 hingga tahun lalu. Tetapi sejak pembatasan haji pada 2020 dan 2021, kedua pasangan ini tidak lagi dapat mengunjungi Makkah, Arab Saudi.

Sejak merebaknya pandemi, banyak Muslim telah menggunakan tabungan mereka untuk membantu orang yang kurang beruntung, membeli jatah, membayar biaya sekolah atau tagihan rumah sakit, dan bahkan membeli konsentrator oksigen atau suntikan remdesivir.

Iqbal Memon Officer yang berbasis di Mumbai dan istrinya juga biasa melakukan umrah setiap tahun di bulan Ramadhan, hingga Covid-19 pada 2020 memaksa mereka untuk membatalkan umroh tersebut.

“Bahkan jika situasinya telah membaik dan Saudi mengizinkan orang asing untuk melakukan umrah di Ramadhan, kami tidak akan pergi ke sana,” kata Pejabat, pengusaha dan Presiden Federasi Memon Jamaat Seluruh India.

“Kami telah memutuskan untuk menghabiskan uang (sekitar lima lakh rupe atau setara Rp 97 juta) untuk membawa bantuan kepada orang-orang di dekat rumah dan mengumpulkan berkah daripada mencari berkah dengan mengunjungi tempat-tempat suci," sambungnya.

Tahun lalu, Shirin Nazirmadova, seorang dokter dari Tajikistan selatan, juga memutuskan untuk menyumbangkan tabungan haji ke rumah sakit distrik Farkhor setempat, untuk membeli persediaan yang sangat dibutuhkan untuk memerangi virus corona.

Ibadah haji merupakan salah satu dari rukun Islam. Ibadah haji pertama kali dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail dengan membangun Ka'bah.

Setiap Muslim dewasa berbadan sehat yang mampu secara finansial untuk membayar perjalanan, harus melakukan haji setidaknya sekali seumur hidup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement