Sabtu 10 Jul 2021 14:18 WIB

UGM Bantu Oksigen dan Layanan Perawatan Pasien Covid-19

UGM Bantu Sediakan Oksigen, Shelter dan Layanan Perawatan Pasien Covid

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Hafil
 UGM Bantu Oksigen dan Layanan Perawatan Pasien Covid-19. Foto: Kampus UGM.
Foto: Wahyu Suryana.
UGM Bantu Oksigen dan Layanan Perawatan Pasien Covid-19. Foto: Kampus UGM.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kasus covid di berbagai daerah terus meningkat. Melihat kondisi itu, Universitas Gadjah Mada bergerak cepat dengan disiapkannya 136 kamar di Wisma Mardliyyah Islamic Center (MIC) sebagai shelter pasien covid bergejala ringan.

Direktur Kemitraan, Alumni dan Urusan Internasional UGM, Dr Danang Sri Hadmoko mengatakan, UGM juga menyiapkan oksigen di RS, khususnya Sardjito dan RSA UGM. Ia berharap, pekan depan sudah ada pasokan rutin untuk jadi cadangan pasokan reguler.

Baca Juga

"Berkat dukungan donatur, mitra dan sahabat UGM kini sudah tersedia 200 bed, 136 set meja lipat dan kursi, 136 TV dan 136 kulkas. Semoga segera bisa dimanfaatkan," kata Danang, Jumat (9/7).

Rektor UGM, Prof Panut Mulyono mengatakan, shelter yang disiapkan dikelola seperti RS. Dengan penyediaan tenaga kesehatan dan perawatan standar, penyediaan obat-obatan maupun program yang bisa mempercepat penyembuhan pasien covid ringan.

Selain MIC, UGM telah mempersiapkan shelter-shelter lain untuk pasien covid. Mulai dari Asrama Mahasiswa, Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM, Wanagama dan Asrama Laboratorium Geologi yang ada di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

"Komisi Eksternal Majelis Wali Amanat UGM juga sangat berperan dalam penggalangan bantuan untuk penanganan kondisi darurat covid ini," ujar Panut.

Lewat Satgas Covid-19 dalam mengoordinasikan kontribusi UGM itu harapannya akan mempermudah layanan, baik bagi warga UGM sendiri maupun masyarakat luas. Cakupan layanan juga tidak hanya di Yogyakarta tapi juga di daerah lain seperti Klaten.

 

Asrama yang ada di Wanagama juga disiapkan untuk isolasi maupun perawatan pasien bergejala ringan untuk warga yang berdomisili di Gunungkidul. Asrama ini beberapa waktu lalu telah dimanfaatkan pemda dan masyarakat untuk isolasi dan perawatan.

UGM Residence yang mengelola delapan asrama dengan 2.617 bed dan 1.399 kamar telah digunakan sebagai shelter. Manajer UGM Residence, Pri Joewo Guntoro menyebut, sejak Maret 2020 fasilitas yang ada sudah dipakai membantu Satgas Covid UGM.

"Khusus dua asrama mahasiswa UGM dengan 495 bed, 19 persen kapasitas telah dipakai untuk isolasi mandiri. UGM Residence dan Wisma Kagama juga sediakan Rumah Singgah bagi tenaga kesehatan dan dokter dengan 31 kamar dan 62 bed," kata Guntoro. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement