Ahad 11 Jul 2021 08:24 WIB

PPKM Darurat, Mobilitas Warga Tangsel Turun 30 Persen

Mulai Senin (12/7), Tangsel yang sebelumnya zona merah turun menjadi zona oranye.

PPKM Darurat, Mobilitas Warga Tangsel Turun 30 Persen. Kondisi kepadatan kendaraan di ruas Jalan Bintaro Raya Sektor 3, perbatasan antara Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan, Senin (5/7). Polres Tangsel memberlakukan penyekatan di titik tersebut selama pemberlakuan PPKM darurat, sehingga para pengendara diharuskan putar balik.
Foto: Republika/eva rianti
PPKM Darurat, Mobilitas Warga Tangsel Turun 30 Persen. Kondisi kepadatan kendaraan di ruas Jalan Bintaro Raya Sektor 3, perbatasan antara Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan, Senin (5/7). Polres Tangsel memberlakukan penyekatan di titik tersebut selama pemberlakuan PPKM darurat, sehingga para pengendara diharuskan putar balik.

IHRAM.CO.ID, SERANG -- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti menyatakan pemberlakuan PPKM Darurat mampu menurunkan sekitar 30 persen mobiltas masyarakat setempat. "Sudah ada penurunan mobilitas penduduk setelah diberlakukannya PPKM Darurat. Yang sudah ada penurunan di atas 30 persen se-Jawa baru di Kota Tangerang Selatan," katanya, Ahad (10/7).

Ia mengatakan meskipun belum memberikan dampak signifikan, namun PPKM Darurat penting untuk terus dilakukan dalam menekan mobilitas masyarakat. Ati mengatakan untuk menekan penularan virus corona varian Delta, mobilitas masyarakat harus ditekan sampai 50 persen.

Baca Juga

"PPKM Darurat akan terevaluasi apakah memberikan dampak terhadap penurunan kasus dihitung 14 hari setelah diberlakukannya PPKM Darurat," katanya.

Ia mengatakan dengan adanya penurunan di atas 30 persen se-Jawa di Kota Tangsel, maka mulai Senin (12/7) Kota Tangsel yang sebelumnya zona merah akan turun menjadi zona oranye. Menurut dia, seiring meningkatnya kasus Covid-19 di delapan kabupaten/kota, maka ketersediaan tempat tidur di rumah sakit (BOR) juga meningkat.

Berdasarkan data per 10 Juli 2021 pukul 12.15 WIB, BOR ruang ICU 94,24 persen, yakni kapasitas tempat tidur 417, yang terrpakai 393 dan yang masih tersedia 24 unit TT. Selanjutnya tempat tidur isolasi BOR 91,39 persen yakni kapasitas 4.218 unit, terpakai 3.855 unit dan masih tersedia 363 unit. Kemudian BOR rumah singgah 94.81 persen yakni kapasitas 906 unit, terpakai 859 unit dan yang tersedia 47 unit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement