Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Bambang

Munajat Doa di Tengah Pandemi

Agama | Sunday, 11 Jul 2021, 21:22 WIB

Pandemi akibat virus corona atau Covid-19 sampai sekarang belum usai. Tentunya pandemi ini membawa dampak yang tidak sedikit dalam kehidupan kita. Belum bisa haji, umroh, ibadah di masjid dibatasi, kegiatan belajar mengajar secara online, sektor ekonomi berdampak banyak. Tentunya sebagai seorang muslim kita dianjurkan untuk ikhtiar dan memanjatkan do'a kepada Allah Ta'ala.

Ikhtiar sudah dilakukan pemerintah dengan pemberlakukan PPKM Darurat, kita sebagai warga melaksanakan protokol kesehatan. Nah tentunya harus diiringi dengan munajat do'a kepada Allah Ta'ala. Rasulullah sholahu 'alahi wasalam mengajarkan kepada kita tentang do'a jika kita ditimpa bala seperti pandemi ini, yaitu

Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari beratnya musibah yang tak mampu ditanggung, dari datangnya sebab-sebab kebinasaan, dari buruknya akibat apa yang telah ditakdirkan, dan gembiranya musuh atas penderitaan yang menimpa. [Muttafaq 'alaih]

[HR. Al-Bukhâri, kitab ad-Daâ âwât bab at-Taâ awwudz min jahdil balââ 6/75, Dar Thauqin Najât dan Muslim, kitab adz-dzikr wa ad-duâ â wa at-taubah wa al-istighfâr bab at-taâ awwudz min sûâ il qadhââ , no 2707 hlm. 1452 Darul Mughni KSA cet. 1 th. 1419 H/1998].

Tentunya supaya doâ a kita terkabulkan perlu memperhatikan waktu yang mustajab (waktu yang pasti dikabulkan), di antaranya adalah:

1. Pada waktu tengah malam

2. Di antara adzan dan iqamah

3. Di saat dalam sujud

4. Ketika adzan

5. Ketika sedang berkecamuk peperangan

6. Setelah waktu â Ashar pada hari Jumâ at

7. Ketika hari Arafah

8. Ketika turun hujan

9. Ketika 10 hari terakhir bulan Ramadhan (Lailatul Qadar).

Selain memperhatikan waktu berdo'a juga memperhatikan adab-adab dalam berdo'a:

1. Mengucapkan pujian kepada Allah terlebih dahulu sebelum berdo'a dan diakhiri dengan mengucapkan shalawat kepada Nabi Shallallahu â alaihi wa sallam

2. Husnuzhzhan (berbaik sangka) kepada Allah

3. Mengakui dosa-dosa yang diperbuat. Perbuatan tersebut mencerminkan sempurnanya penghambaan terhadap Allah

4. Bersungguh-sungguh dalam berdo'a

5. Mendesak terus-menerus dalam berdo'a

6. Berdo'a dengan mengulanginya sebanyak tiga kali

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image