Senin 12 Jul 2021 15:23 WIB

Kota Malang Kembali Tambah Rumah Sakit Lapangan

Fasilitas ini didirikan guna mengantisipasi lonjakan penderita Covid-19.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Wali Kota Malang, Sutiaji (baju hitam) meninjau RS Darurat atau Lapangan di kawasan RS Soepraoen, Senin
Foto: Humas Pemkot Malang
Wali Kota Malang, Sutiaji (baju hitam) meninjau RS Darurat atau Lapangan di kawasan RS Soepraoen, Senin

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kota Malang kembali menambah RS Darurat atau Lapangan untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19. Fasilitas ini berada di kawasan RS dr Soepraoen, Sukun, Kota Malang, Jawa Timur (Jatim).

Wali Kota Malang, Sutiaji, memberikan apresiasi atas respons cepat yang diberikan jajaran TNI. Instansi tersebut telah membantu pemerintah dalam menambah rumah sakit darurat guna memfasilitasi pasien penderita Covid-19.

"Ini direspons cepat. Tidak dalam hitungan hari tapi hitungan jam, karena ini tugas TNI dalam hal ini apa yang dibutuhkan masyarakat," kata Sutiaji di Kota Malang, Senin (12/7).

Seperti diketahui, Bed Occupacy Rate (BOR) di berbagai rumah sakit rujukan penuh. Hal ini terjadi seiring meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Kota Malang. Oleh sebab itu, keberadaan RS Lapangan atau Darurat diperlukan di Kota Malang

Tercatat kasus positif Covid-19 di Kota Malang mencapai 7.427 orang hingga 11 Juli 2021. Dari jumlah tersebut, 687 orang meninggal dan 6.328 orang dinyatakan sembuh. Sementara untuk 412 orang lainnya masih dalam perawatan dan isolasi.

Adapun kapasitas RS Lapangan di wilayah RS dr Soepraoen, kata Sutiaji, terdapat 100 tempat tidur. Ratusan tempat tidur ini hanya diperuntukkan pasien Covid-19 tanpa gejala dan bergejala ringan. Fasilitas ini tidak hanya diperuntukkan warga Kota Malang, tapi juga warga wilayah lainnya.

"Dan mudah-mudahan ini bisa memecahkan permasalahan dan problematika ketersediaan fasilitas kesehatan di Malang Raya," ujar pria berkacamata ini.

Di samping itu, Pemkot Malang juga menyatakan kesiapannya untuk membantu pelaksanaan rumah sakit lapangan. Hal ini dapat dilakukan selagi sesuai dengan regulasi yang berlaku. Hal yang pasti, Sutiaji berharap, pengoperasian layanan di RS bisa tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan pasien serta tenaga medis.

Pada kesempatan sama, Kakesdam V Brawijaya, Kolonel CKM Djanuar Fitriadi menyatakan, RS Lapangan didirikan dalam rangka mengantisipasi lonjakan penderita Covid-19 di Malang. RS Lapangan ini setidaknya akan melibatkan 172 tenaga kesehatan, baik dari Yonkes 2 Kostrad maupun RS dr Soepraoen.

Jumlah ini sudah termasuk tenaga pendukung seperti di bagian administrasi, angkut dan lain-lain. RS Lapangan yang dimiliki Yonkes 2 Kostrad ini sudah siap beroperasi mulai Senin (12/7). Fasilitas di dalamnya akan disempurnakan secara bertahap ke depannya.

Djanuar memastikan, RS Lapangan ini mendapat dukungan penuh dari berbagai kesatuan di wilayah Kodam V Brawijaya. "Mereka beri bantuan supporting terhadap pelaksanaan bantuan kemanusiaan bagi RS Lapangan untuk Covid-19 yang ada di wilayah Malang," katanya.

Sementara itu, Kepala Rumah Sakit dr Soepraoen, Kolonel CKM Muh Hafid juga menyatakan, RS Lapangan ini didirikan untuk mendukung ketersedian tempat tidur di RS dr Soepraoen. Lebih tepatnya, RS Lapangan akan menjadi alternatif saat BOR di RS dr Soepraoen melebihi kapasitas. Namun fasilitas ini hanya bisa dimanfaatkan oleh pasien bergejala paling ringan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement