Senin 12 Jul 2021 15:28 WIB

Kemenkeu Realokasi Rp 31 Triliun Khusus Tangani Varian Delta

Varian delta membutuhkan penanganan serius.

Rep: Novita Intan/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Keuangan Sri Mulyani menerangkan mengenai postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). ilustrasi
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Menteri Keuangan Sri Mulyani menerangkan mengenai postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan memfokuskan kembali atau refocusing dan merealokasi anggaran belanja kementerian dan lembaga sebesar Rp 31 triliun. Adapun realokasi ini bertujuan menangani pandemi Covid-19.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, realokasi anggaran belanja kementerian dan lembaga sebesar Rp 26 triliun dan transfer ke daerah dan dana desar (TKDD) sebesar Rp 5 triliun.

Baca Juga

“Total realokasi anggaran belanja kementerian dan lembaga sebesar Rp 31 triliun. Saat ini, kita sedang mengidentifikasi sekitar Rp 26 triliun (dari belanja k/l) plus another Rp 5 triliun dari TKDD,” ujarnya saat rapat kerja dengan Banggar secara virtual, Senin (12/7).

Menurutnya, upaya refocusing dan realokasi merupakan tahap ketiga. Hal ini dilakukan karena adanya ancaman Covid-19 varian Delta, sehingga membutuhkan penanganan serius.

Pada tahap pertama yakni pada Februari 2021 dari belanja K/L sebesar Rp 59,1 triliun dan TKDD Rp 15 triliun. Pada tahap kedua, dilakukan atas komponen tunjangan kinerja THR serta gaji ke-13 dalam belanja K/L sesuai PP Nomor 63 Tahun 2021 sebesar Rp 12,1 triliun.

Dari sisi lain, Sri Mulyani menyebut program vaksinasi dilakukan pemerintah sudah tembus lebih dari 51 juta dosis vaksin. Hal ini seiring percepatan pada Juli ini, dalam satu hari ditargetkan harus 1 juta dosis vaksin yang disuntikan. "Agustus kami berharap bisa naikin lagi target 2 juta per hari untuk kejar herd immunity," ucapnya.

Menurut dia, untuk mengejar target dua kali lipat tersebut, pemerintah akan bekerja sama dengan TNI dan Polri membantu upaya percepatan vaksinasi di daerah-daerah. Maka dari itu, dia berharap pemulihan ekonomi dan mobilisasi masyarakat bisa kembali berjalan.

"Sehingga ekonomi bisa tetap dijalankan itu semua fungsinya vaksin dan disiplin kesehatan kita," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement