Selasa 13 Jul 2021 20:12 WIB

Tokyo Siap Selenggarakan Olimpiade di Tengah Lonjakan Kasus

Olimpiade Tokyo yang aman terjamin dalam 10 hari ke depan selama penyelenggaraan.

Olimpiade Tokyo yang aman terjamin dalam 10 hari ke depan selama penyelenggaraan.
Foto: AP/Eugene Hoshiko
Olimpiade Tokyo yang aman terjamin dalam 10 hari ke depan selama penyelenggaraan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan bahwa jumlah rumah sakit yang memadai dikombinasikan dengan percepatan dalam peluncuran vaksinasi di kalangan orang tua membuat kota tersebut siap menyelenggarakan Olimpiade yang aman dan terjamin dalam 10 hari ke depan. Namun, Koike memperingatkan bahwa pandemi virus corona masih jauh dari kata selesai dan varian delta yang menyebar tetap menjadi risiko.

"Sangat banyak orang yang akan divaksinasi dalam sepuluh hari mendatang dan selama Olimpiade. Sebagai akibatnya, perubahan terbesar yang terjadi adalah penurunan substansial dalam rasio kematian dan kasus parah di antara orang tua," kata Koike, dikutip dari Reuters, Selasa (13/7).

Baca Juga

"Karena itu, dan karena sistem medis sudah siap, saya pikir kita bisa maju dengan Olimpiade yang aman," ujar dia menambahkan.

Ibu kota Jepang tersebut telah memasuki keadaan darurat COVID-19 keempat, Senin lalu, yang menyebabkan bar dan restoran tutup lebih awal, di tengah kembali meningkatnya jumlah kasus COVID-19. Hal itu juga mendorong penyelenggara Olimpiade memutuskan untuk menggelar acara pertandingan tanpa penonton di hampir semua venue.

Penonton dari luar negeri telah lebih dahulu dilarang untuk menghadiri pertandingan. Para pejabat kini meminta warga untuk menonton Olimpiade di TV dalam upaya membatasi pergerakan orang seminimal mungkin.

"Sangat menyedihkan bahwa Olimpiade diadakan tanpa penonton," kata Koike.

"Jelas kami akan dapat menurunkan risiko (karena itu), tetapi penonton juga sangat penting bagi para atlet dan memberi mereka dorongan besar. Sangat disayangkan kami harus mengadakan Olimpiade tanpa mereka," lanjutnya.

Olimpiade Tokyo, yang ditunda dari tahun lalu karena pandemi, berlangsung dari 23 Juli hingga 8 Agustus. Sementara keadaan darurat yang keempat di ibu kota negara Jepang itu berlangsung hingga 22 Agustus, tak lama sebelum Paralimpiade dimulai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement