Kamis 15 Jul 2021 11:45 WIB

Pengembangan Pasar Modal Syariah Butuh Inovasi

Inovasi bersama menjadi katalisasi perluasan market pasar modal syariah Indonesia.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agung Sasongko
Wakil Presiden Ma
Foto: dok. KIP/Setwapres
Wakil Presiden Ma

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap adanya inovasi bersama untuk menjadi katalisasi perluasan market pasar modal syariah Indonesia. Hal ini untuk meningkatkan kinerja pasar modal syariah yang melambat saat ini.

"Sejalan dengan perlambatan ekonomi nasional dan global akibat pandemi Covid-19, kinerja pasar modal syariah ikut juga mengalami pelambatan, khususnya kinerja saham syariah dan reksadana syariah," ujar Ma'ruf di acara konferensi internasional dengan tema utama The Future of Islamic Capital Market: Opportunities, Challenges, and Way Forward, Kamis (15/7).

Baca Juga

Kiai Ma'ruf mengatakan, berdasarkan penyampaian Lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK), market share Keuangan Syariah Indonesia masih relatif rendah yaitu 9,89 persen dari total aset keuangan nasional Indonesia, termasuk di dalamnya pasar modal syariah.

Kiai Ma'ruf mengungkapkan, pengembangan pasar modal syariah geliatnya baru mulai dirasakan pada tahun 2011. Padahal, pengembangan pasar modal syariah Indonesia Indonesia telah dilakukan sejak tahun 1997 dengan terbitnya produk reksadana syariah pertama. 

Karena itu juga, OJK telah menerbitkan Roadmap Pasar Modal Syariah tahun 2020-2024 sebagai salah satu panduan terkait arah kebijakan pasar modal syariah. Upaya lain, lanjut Wapres untuk menguatkan pasar modal syariah, diantaranya: penguatan kelembagaan perbankan syariah melalui merger (tiga) Bank Umum Syariah yang kini dikenal dengan nama PT Bank Syariah Indonesia (PT BSI).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement