Kamis 15 Jul 2021 11:47 WIB

Masjidil Haram Saksi Naiknya Layanan Haji Gunakan Robot

Kepresidenan manfaatkan robot untuk sterilisasi hingga distribusi zamzam

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Kepresidenan manfaatkan robot untuk sterilisasi hingga distribusi zamzam. Ilustrasi Masjidil Haram
Foto: Chanel News Asia
Kepresidenan manfaatkan robot untuk sterilisasi hingga distribusi zamzam. Ilustrasi Masjidil Haram

IHRAM.CO.ID, MAKKAH – Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci telah mengintensifkan penggunaan kecerdasan buatan (AI) di Masjidil Haram. Hal ini bersamaan dengan persiapan menerima jamaah haji, di tengah tindakan pencegahan Covid-19 yang ketat. 

Dilansir di Saudi Gazette, Kamis (15/7), Kepresidenan memanfaatkan robot untuk proses sterilisasi, pengendalian epidemi, serta distribusi air Zamzam di Masjidil Haram. 

Baca Juga

Asisten Direktur Urusan Teknis dan Layanan, Mansour Al Mansoori, mengatakan sebagai bagian dari rencana pengembangan komprehensif pada 2024, kepresidenan berusaha untuk mengimbangi Visi Kerajaan 2030. 

Salah satunya dengan penggunaan teknologi modern dan teknologi kecerdasan buatan dalam pelayanan di Dua Masjid Suci. 

Lebih lanjut, dia mengatakan kecerdasan buatan digunakan dalam mengoperasikan robot di Masjidil Haram sesuai dengan peta yang diprogram melalui Google Map. Hal ini mencakup semua bagian masjid, termasuk halaman Mataf, Al Masaa dan semua fasilitasnya. 

Al Mansoori juga menunjukkan kepresidenan secara aktif berupaya mencari manfaat dari inovasi dan teknologi, untuk menyediakan layanan kelas dunia dan terbaik. 

Di sisi lain, Direktur kantor kecerdasan buatan di kepresidenan, Sinan Al Turkistani, menyatakan kepresidenan telah mengikuti tren Kerajaan menuju pengembangan teknis dan digital, serta minatnya pada teknologi AI. 

Salah satunya dengan memperkenalkan kantor yang memiliki spesialisasi dalam hal data dan kecerdasan buatan. Mereka melakukan kebijakan penanganan data, kajian, ide, dan inisiatif penggunaan AI di Dua Masjid Suci. 

Kantor tersebut dikatakan tertarik mengembangkan inisiatif kualitatif, yang bertujuan meningkatkan pengalaman para peziarah saat melakukan ritual mereka. Caranya, dengan mempelajari dan memanfaatkan teknik mengidentifikasi bahasa dengan suara, gambar dan panas. 

Hal ini dilakukan dengan menggunakan perangkat otomatis seluler terbaru, yang secara langsung terhubung ke sistem pemrosesan pusat dan database pintar. Pada gilirannya, mereka akan menyimpan data dan digunakan dalam perencanaan, manajemen operasi dan pengambilan keputusan proaktif.  

 

Sumber: saudigazette

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement