Kamis 15 Jul 2021 16:59 WIB

RS Lapangan DIY Dibantu Tenaga dari Perguruan Tinggi

Ditargetkan 200 tenaga dari perguruan tinggi dapat membantu penanganan Covid-19.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Petugas menyiapkan fasilitas untuk isolasi pasien COVID-19 di Rusun ASN Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (15/7/2021). Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mempersiapkan rumah susun aparatur sipil negara (ASN) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak di Provinsi DI Yogyakarta sebagai rumah sakit lapangan yang akan dilengkapi dengan perlengkapan untuk perawatan pasien COVID-19.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Petugas menyiapkan fasilitas untuk isolasi pasien COVID-19 di Rusun ASN Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (15/7/2021). Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mempersiapkan rumah susun aparatur sipil negara (ASN) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak di Provinsi DI Yogyakarta sebagai rumah sakit lapangan yang akan dilengkapi dengan perlengkapan untuk perawatan pasien COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pengoperasian rumah sakit (RS) lapangan di DIY direncanakan diampu oleh rumah sakit rujukan utama penanganan Covid-19. Sehingga, SDM pun akan dimobilisasi dari masing-masing RS pengampu yang sudah ditunjuk.

Namun, Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaningastutie mengatakan, pengoperasian RS lapangan nantinya juga akan dibantu tenaga dari perguruan tinggi. RS lapangan sendiri akan diupayakan untuk dapat dioperasikan secepatnya.

"Asosiasi institusi pendidikan (kesehatan) di DIY, mereka akan membantu untuk memobilisasi nakes-nakesnya. Ada SE dari Kemenkes bahwa mahasiswa tingkat akhir di institusi pendidikan nakes bisa dimobilisasi untuk menjadi relawan nakes," kata Pembayun kepada wartawan dalam wawancara yang digelar secara virtual, Kamis (15/7).

Pembayun menyebut, pihaknya menargetkan setidaknya ada 200 tenaga dari perguruan tinggi untuk dapat membantu penanganan Covid-19 di DIY. Namun, tenaga dari perguruan tinggi ini hanya akan menangani pasien dengan kondisi sedang.

Di RS lapangan juga hanya diperuntukkan bagi pasien Covid-19 dengan kondisi sedang. Sehingga, tenaga dari perguruan tinggi akan dimaksimalkan untuk membantu di sejumlah RS lapangan.

"Target kita 200 orang untuk seluruh nakes, tidak hanya perawat. Kemarin Sekda DIY mengatakan sudah ada 33 orang (terekrut), tapi masih berproses untuk terus bertambah. Itu dari mahasiswa tingkat akhir semua, mudah-mudahan adik-adik kita punya dedikasi tinggi untuk membantu penanganan Covid-19," ujarnya.

Ada sejumlah shelter, wisma, hingga rumah susun yang akan dijadikan sebagai RS lapangan di DIY. Total, seluruh RS lapangan ini memiliki kapasitas untuk menampung sekitar 800 orang.

"Ada beberapa lokasi yang rencananya dijadikan RS lapangan, Wisma Kagama dan UC Hotel UGM, Wisma Karanggayam juga yang nantinya diampu RSA UGM," jelas Pembayun.  

Selain itu, Asrama UNY dan Rumah Susun ASN BBWS juga direncanakan untuk dijadikan sebagai RS lapangan. Namun, dua tempat ini masih dicarikan agar ada pengampu dari rumah sakit rujukan utama.

Ada juga beberapa shelter lain, balai diklat hingga RS Medika Respati yang rencananya akan dijadikan sebagai RS lapangan. Beberapa di antaranya juga sudah ada rumah sakit yang akan menjadi pengampu seperti RS Prambanan dan RS Bhayangkara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement