Kamis 15 Jul 2021 22:12 WIB

Baru Usia Dua Bulan, Bayi Ini Sudah Diculik Dua Kali

Polisi India berhasil mengungkap penculikan beruntun tersebut.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Penculik ditangkap polisi.
Foto: Republika/Mardiah
Penculik ditangkap polisi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Bayi seorang buruh harian di India yang baru dua bulan sudah dua kali diculik. Ibunya yang berusia 25 tahun trauma setelah bayinya diculik dua kali dalam dua bulan.

"Saya tidak akan membiarkan anak saya lepas dari pandangan saya lagi," kata Meena Wadi, seorang buruh miskin yang tinggal di Kota Gandhinagar, Gujarat, seperti dikutip BBC Kamis (15/7).

Baca Juga

Meena mengatakan seorang perempuan yang mengaku perawat di rumah sakit tempatnya melahirkan mendatangi rumahnya dan mengatakan bayinya harus divaksin. Ditemani perempuan itu Meena pun pergi membawa putranya ke rumah sakit.

Saat tiba di rumah sakit perempuan tersebut meminta Meena untuk menunggu sementara ia membawa bayinya difoto. Beberapa jam kemudian perempuan itu tidak kunjung kembali. Meena mulai mencarinya. "Mendengar tangisan saya petugas keamanan bertanya apa yang terjadi, saya beritahu mereka, mereka menelpon polisi," kata Meena.

Kementerian Perempuan dan Pertumbuhan Anak India mengatakan tahun lalu lebih 43 ribu anak dilaporkan hilang. Data pemerintah Gujarat menunjukkan setiap tahun ada sekitar 3.500 laporan anak hilang.

Aktivis anak mengatakan angka sebenarnya lebih tinggi lagi karena jarang kasus anak hilang yang tercatat. Tetapi Meena dan suaminya Kanu segera melapor ke polisi.

"Meena tidak tahu apa pun tentang perempuan itu, bahkan tidak namanya, ia tidak dapat menggambarkannya," kata inspektur polisi HP Zala yang memimpin penyelidikan kasus Meena.

Zala dan timnya pun memeriksa rekaman CCTV yang terpasang di sekitar rumah sakit. Mereka menemukan petunjuk pertama, seorang perempuan berjalan ke arah jalan utama dengan gumpalan kain di bawah gaun sarinya. Tapi polisi tidak dapat menentukan apakah gumpalan kain itu bayi atau bukan.

Setelah bertanya pada hampir 500 tukang becak, mereka menyusun potongan peristiwa yang mungkin terjadi. Perempuan yang ada di dalam rekaman CCTV naik becak ke desa tetangga. Saksi mata mengatakan perempuan itu membawa seorang bayi.

Polisi kembali memeriksa CCTV di desa itu dan bertanya pada penjaga toko di sepanjang jalan. Mereka menyusuri petunjuk yang membawa mereka ke desa lain tempat terakhir kali perempuan di dalam rekaman CCTV terlihat.

Pencarian itu membawa polisi ke sebuah lahan pertanian yang sudah ditinggalkan. Di sana mereka menemukan pakaian perempuan dan sebuah kartu Aadhaar, kartu identitas biometrik nasional. Polisi pun mendatangi alamat yang tertera di kartu identitas tersebut dan menemukan perempuan itu dengan seorang bayi tapi bukan anak Meena.

Perempuan itu memberitahu polisi bahwa suaminya pergi meninggalkannya dengan perempuan lain yang ia tuduh mencuri barang-barangnya termasuk kartu identitas yang mereka temukan. Sementara bayi yang ia bawa adalah bayi dari pernikahannya yang kedua. "Kami mulai mencari suaminya dan menemukan pasangan itu di alamat yang diberikan perempuan pertama, bersama seorang anak," kata Inspektur Zala.

Tes DNA mengkonfirmasi anak tersebut bayi milik Meena. Pasangan itu lalu ditahan kini tapi dibebaskan dengan jaminan.

Istri kedua dari suami perempuan pertama mengaku ia menculik bayi Meena dan mencoba menjebak istri pertama suaminya dengan membuang baju dan kartu identitasnya. Namun suaminya mengatakan ia tidak tahu apa-apa mengenai hal itu dan berasumsi bayi miliknya.

Perempuan itu kemudian mengatakan bayi yang ia lahirkan meninggal dunia. Ia takut suaminya meninggalkanya saat tahu ia pulang tanpa seorang putra. Polisi mengatakan cerita perempuan itu tidak unik.

"Ada keinginan dari para orang tua untuk memiliki putra dibandingkan putri, mereka ingin putra apa pun yang terjadi, didorong oleh kegilaan ini orang-orang menculik anak-anak keluarga miskin," kata mantan perwira polisi Deepak Vyas.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement