Legislator: Lockdown Total Jika Kasus Harian Capai 100 Ribu

Penguatan ketahanan pangan dinilai sangat penting karena pandemi tidak sebentar

Jumat , 16 Jul 2021, 10:00 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) berbincang dengan Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati (kiri) saat meninjau area pemakaman khusus COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (15/7/2021). Anies Baswedan menyampaikan, pihaknya memakamkan jenazah dengan menggunakan protokol COVID-19 hingga mencapai 306 jenazah.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) berbincang dengan Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati (kiri) saat meninjau area pemakaman khusus COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (15/7/2021). Anies Baswedan menyampaikan, pihaknya memakamkan jenazah dengan menggunakan protokol COVID-19 hingga mencapai 306 jenazah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus harian Covid-19 terus bertambah. Anggota Komisi IX DPR RI, Nabil Haroen, menilai meluasnya kasus Covid-19 di Indonesia harus disikapi dengan kebijakan strategis, cepat dan terukur. Ia pun mengusulkan agar pemerintah memberlakukan lockdown total sebagai skenario terburuk jika kasus harian covid mencapai 100 ribu kasus.

"Worst case scenario dengan lockdown total di kawasan-kawasan yang zona hitam dan merah, sekaligus menguatkan ketahanan panganan di wilayah masing-masing. Peran RT, RW dan pihak desa sangat krusial untuk memantau warganya yang membutuhkan bantuan," kata Nabil saat dikonfirmasi, Jumat (16/7).

Menurut  Nabil, penguatan ketahanan pangan dinilai sangat penting mengingat pandemi berlangsung dalam waktu yang tidak sebentar. Perlu ada skenario bagaimana menyiapkan stok pangan  secara lokal di wilayah desa/kelurahan dengan pemanfaatan lahan yang ada.

"Diversifikasi pangan penting, juga menggerakkan ibu-ibu dan pemuda untuk menguatkan ketahanan pangan dengan menanam umbi-umbian dan sayuran sebagai stok pangan di kawasan masing-masing," ucapnya.

Selain itu, politikus PDIP tersebut menilai fasilitas kesehatan di tingkat desa juga perlu diperkuat, serta perlu adanya rekrutmen relawan desa bidang kesehatan yang terkoneksi dengan puskesmas dan RS setempat. 

Salah satu langkah yang dilakukan pemerintah untuk mendukung penguatan fasilitas kesehatan diantaranya dengan menggunakan Asrama Haji sebagai rumah sakit darurat. 

Kemudian langkah percepatan vaksinasi juga harus digencarkan untuk membantu penanganan pandemi. Tidak hanya itu, Pemerintah juga perlu mencari alternatif lain untuk penggunaan gedung-gedung publik sebagai sarana isolasi mandiri. "Kementerian Pertahanan juga telah melakukan langkah-langkah penggunaan sarana dan prasarana di lingkungan kementerian itu untuk rumah sakit darurat," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama itu.

Hingga Kamis (15/7) kasus harian covid-19 di Indonesia bertambah mencapai 56.757. Total kasus positif yang terkonfirmasi saat ini sebanyak 2.726.803 kasus.