Senin 19 Jul 2021 15:50 WIB

Varian Delta Merebak, Covid-19 di Yogya Naik 10 Kali Lipat

Kapasitas pelayanan kesehatan terutama di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Varian Delta Merebak, Covid-19 di Yogya Naik 10 Kali Lipat (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Varian Delta Merebak, Covid-19 di Yogya Naik 10 Kali Lipat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Varian Delta sudah terdeteksi menyebar di Provinsi DIY yang menyebabkan penularan Covid-19 berkembang pesat, tak terkecuali di Kota Yogyakarta. Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 saat ini naik hingga 10 kali lipat.

"Dalam bulan Juli ini, di Kota Yogya tingkat kecepatannya sampai lebih dari 10 kali lipat, yang biasanya setiap hari hanya ada kasus 10-30 kasus, akhir-akhir ini mencapai 300-400 kasus baru per hari," kata Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut.

Untuk menekan penyebaran Varian Delta, ia meminta masyarakat agar disiplin menjalankan protokol kesehatan. Terutama dengan tidak mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan.

Di masa PPKM darurat ini, Heroe juga meminta agar masyarakat tetap di rumah. Begitu pun dengan ibadah di Hari Raya Idul Adha yang juga sudah ditegaskan untuk tidak dilakukan di masjid maupun lapangan, namun dipindahkan ke rumah masing-masing.

 

"Di rumah lebih baik sebenarnya untuk upaya memutus rantai sebaran Covid-19. Langkah paling baik ketika Varian Delta sudah berada di sekitar kita, harus mengurangi terjadinya interaksi antar orang, mengurangi terjadi pengumpulan orang, selalu prokes 5M dengan ketat," ujarnya.

Heroe menyebut, kapasitas pelayanan kesehatan terutama di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 juga terus ditambah. Namun, ia menegaskan bahwa penambahan kapasitas ini tidak akan pernah cukup jika penambahan kasus dengan angka yang signifikan terus terjadi.

Penambahan kasus ini juga menyebabkan ketersediaan oksigen terus menipis. Bahkan, dengan distribusi oksigen yang lancar pun sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat saat ini akibat kasus yang meningkat tajam.

"Satgas setiap hari selalu khawatir karena terbatasnya jumlah oksigen yang tersedia. Sampai saat ini (oksigen) masih terpenuhi, tetapi setiap hari selalu senam jantung jika kemudian ada rumah sakit yang sudah menipis ketersediaannya," jelasnya.

Sementara itu, tenaga kesehatan juga sudah banyak yang terpapar Covid-19. Hal ini menyebabkan banyak tenaga kesehatan yang sudah kewalahan karena banyaknya pasien yang harus ditangani, sedangkan jumlah tenaga kesehatan yang ada terbatas.

"Sampai saat ini tenaga kesehatan masih bisa memberikan layanan, meskipun semakin banyak yang juga terpapar, yang mengakibatkan ada yang harus bekerja ekstra keras bahkan lembur agar bisa memberikan layanan kepada warga," kata Heroe.

Seperti diketahui, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut, Varian Delta sudah terdeteksi di DIY. Hal ini dilihat dari hasil whole genome sequencing/WGS SARS-CoV-2 yang sudah dilakukan oleh laboratorium Pokja Genetik FKKMK Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sultan menjelaskan, pengambilan sampel untuk WGS sudah dilakukan pada Juni 2021. Ada 25 sampel yang diambil di seluruh kabupaten/kota se-DIY dan dilakukan uji sampel dilakukan pada 5 Juli.

"Hasil pengetesan dilaporkan Dekan FKKMK UGM kepada Kementerian Kesehatan pada 10 Juli, ada pun Pemda DIY menerima laporan (hasil pendeteksian Varian Delta) dan rekomendasi dari Kemenkes tanggal 14 Juli," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Sabtu (17/7).

25 sampel yang diperiksa tersebut terdiri dari 15 orang dewasa dan 10 anak-anak. Dari seluruh sampel tersebut, 20 orang diantaranya sudah terpapar Varian Delta yang terdiri dari 11 orang dewasa dan sembilan orang lainnya merupakan anak-anak.

"Merujuk pada pesatnya penambahan kasus Covid-19 di DIY secara merata akhir-akhir ini tidak menutup kemungkinan telah terjadi penyebaran varian mutasi virus tersebut," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement