Selasa 20 Jul 2021 21:00 WIB

Jamaah Haji Lakukan Lempar Jumrah di Tengah Prokes Ketat

Batu atau kerikil tersebut mereka terima dari petugas haji di Muzdalifah.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Jamaah Haji melempar jumrah dengan protokol kesehatan secara ketat, Selasa (20/7).
Foto: (AP Photo/Amr Nabil)
Jamaah Haji melempar jumrah dengan protokol kesehatan secara ketat, Selasa (20/7).

IHRAM.CO.ID,  MINA -- Puluhan ribu jamaah haji terus melangsungkan ritual musim haji di tengah protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Dengan menggunakan masker, mereka ambil bagian melempar jumrah, Selasa (20/7).

Para peziarah mulai tiba di Mina Selasa (20/7) pagi waktu setempat. Di lokasi lempar jumrah, mereka harus melemparkan kerikil kecil dan batu ke sebuah tembok raksasa. Tembok tersebut melambangkan setan atau hawa nafsu yang harus dilawan. Adapun batu atau kerikil tersebut mereka terima dari petugas haji di Muzdalifah, pada malam sebelumnya.

Baca Juga

Dilansir di Al Arabiya, Selasa (20/7), biasanya jamaah haji mengumpulkan sendiri batu dan kerikilnya. Namun sebagai tindakan pencegahan dan prokes, masing-masing menerima sekantong kerikil yang telah disterilkan, untuk memastikan mereka aman dan tidak terinfeksi apa pun.

Tanda kuning ditempatkan di lantai yang mengelilingi dinding. Tujuannya untuk memastikan para peziarah menjaga jarak dua meter antara satu dengan yang lain.

Sehari sebelumnya, para peziarah melakukan perjalanan ke Gunung Arafah yang merupakan bagian terpenting dari ziarah haji. Di sana, mereka menghabiskan hari dengan berdoa di gunung tempat Nabi Muhammad diyakini menyampaikan khotbah terakhirnya.

Musim haji biasanya dilaksanakan lebih dari 2,5 juta Muslim dari seluruh dunia. Namun, kegiatan ini selama dua tahun berturut-turut harus dibatasi karena penyebaran Covid-19.

Kali ini, hanya 60.000 warga maupun penduduk Saudi yang telah divaksinasi yang diizinkan melakukan ritual tersebut. Sementara tahun lalu, Otoritas Saudi hanya memberikan izin bagi 10.000 jamaah.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement