IHRAM.CO.ID, MINA -- Jamaah haji telah melakukan empat ritual utama haji Selasa, 10 Dzulhijjah. Di hari itu dikenal pula sebagai Yaum Al-Nahr atau Hari Kurban. Setelah mencapai Mina dari Muzdalifah, mereka melakukan ritual rajam di Jamarat. Kemudian, jamaah melanjutkan perjalanan ke Makkah untuk melakukan Tawaf Al-Ifadah dan sa'i.
Dilansir di Saudi Gazette, Rabu (21/7), pada saat yang bersamaan sebagian besar umat Islam selain peziarah di seluruh dunia mulai merayakan festival Idul Adha. Komandan Pasukan Keamanan Khusus Haji dan Umrah, Mayor Jenderal Mohammed Al-Bassami, mengatakan rencana mengirim jamaah untuk melakukan Tawaf Al-Ifadah berjalan sesuai dengan strategi yang disetujui untuk pelaksanaan haji tahun ini.
Sejak subuh kemarin, jamaah haji mulai berdatangan ke Mina setelah menunaikan wuquf di Arafah, ritual terpenting haji sehari sebelumnya. Mereka sempat bermalam di Muzdalifah dalam suasana penuh spiritualitas, dengan kepatuhan total terhadap protokol pencegahan Covif-19.
Di Mina, peziarah melakukan ritual rajam di Jamarat Al-Aqba (pilar terbesar yang melambangkan setan). Mereka menggunakan tujuh kerikil yang telah disterilkan dan diberikan kepada mereka dalam sebuah kantong kecil.
Setelahnya, mereka menyembelih hewan dan keluar sebagian (tahallul pertama) dari keadaan ihram, dengan mencukur atau memotong rambut untuk pria. Sementara bagi wanita memangkas ujung dari satu helai rambut. Mereka kemudian memakai pakaian biasa setelah melepas ihram.
Peziarah kemudian melanjutkan ke Makkah untuk melakukan Tawaf Al-Ifadah dan sa'i (ritual lari antara Safa dan Marwah), dua rukun haji lainnya. Jamaah haji yang telah melakukan sa'i bersamaan dengan Tawaful Qudum (tawaf kedatangan) tidak perlu melakukannya lagi.
Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci dan otoritas terkait lainnya telah mengatur alur masuknya jamaah ke Masjidil Haram. Disiapkan pintu khusus untuk setiap kelompok peziarah, di bawah protokol pencegahan Covid-19 yang ketat.
Dengan pelaksanaan tawaf dan sa'i ini, jamaah haji akan keluar sepenuhnya dari keadaan ihram. Di sisa dua atau tiga hari haji, yang dikenal sebagai Hari Ayyamu Tashreeq atau Tashreeq, satu-satunya ritual yang harus dilakukan adalah rajam di masing-masing dari tiga Jamarat (Jamarat Al-Sughra, Jamarat Al-Wusta dan Jamarat Al-Aqba), tujuh kali setelah bermalam di Mina.
Emir Mekah dan penasihat Penjaga Dua Masjid Suci, Pangeran Khaled Al-Faisal, bersama Wakil Emir, Pangeran Badr Bin Sultan, melakukan tur inspeksi ke sejumlah fasilitas. Mereka melakukan penilaian langsung dari layanan yang sedang berlangsung, yang diberikan kepada jamaah haji di Mina.
Mereka juga mengunjungi Pusat Komando dan Kontrol Keamanan Publik di Mina, di mana mereka diterima oleh Direktur Keamanan Publik, Jenderal Khalid Al-Harbi. Disana, mereka diberi penjelasan tentang rencana keamanan haji dan perluasan markas Keamanan Publik di Mina.
Di sisi lain, Walikota Makkah, Eng. Muhammad Al-Quwaihes, mengunjungi kompleks Jamarat untuk menindaklanjuti kerja lapangan menjaga kebersihan masyarakat dan penyehatan lingkungan. Ia juga meninjau rumah potong hewan di Al-Muaisem dan menindaklanjuti proses penyembelihan hewan kurban.
Juru bicara Kementerian Haji dan Umrah, Hisham Bin Saeed, mengatakan 18 jamaah dirawat di rumah sakit, termasuk tujuh di antaranya berada di unit perawatan intensif. Ada total 17 kasus akibat kepanasan dan lima operasi kateterisasi jantung yang sukses.
Total 485 jamaah mencari bantuan medis di klinik, sementara 188 lainnya telah menjalani pemeriksaan di unit gawat darurat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
