Rabu 21 Jul 2021 16:13 WIB

Wilayah Tengah China Dilanda Banjir, 12 Orang Tewas 

Ibu Kota Provinsi Zhengzhou menjadi yang paling parah terkena dampak banjir.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Banjir
Foto: MGIT3
Ilustrasi Banjir

IHRAM.CO.ID, BEIJING -- Sebagian besar wilayah di Provinsi Henan, China dilanda banjir pada Rabu (21/7). Banjir terjadi setelah hujan dengan curah tertinggi terjadi dalam 1.000 tahun terakhir. 

Ibu Kota Provinsi Zhengzhou menjadi yang paling parah terkena dampak. Sejauh ini, ada 12 orang yang dilaporkan tewas saat banjir dan sekitar 10.000 orang dievakuasi ke zona aman. 

Baca Juga

Di banyak wilayah lainnya di Henan, kehidupan jutaan orang berubah sejak akhir pekan. Banyak daerah dengan jalan-jalan yang terendam banjir. 

Pihak berwenang mengatakan curah hujan telah menyebabkan jebolnya 20 meter bendungan Yihetan di Luoyang Barat, Zhengzhou. Hal ini dikhawatirkan menyebabkan bendungan dapat runtuh kapanpun. 

“Beberapa sungai telah melampaui tingkat pemantauan, beberapa bendungan jebol, sementara beberapa layanan kereta api telah berhenti dan penerbangan dibatalkan, menyebabkan banyak korban dan kerugian harta benda," ujar Presiden Cina Xi Jinping menanggapi situasi tersebut pada Rabu (21/7).

Xi mengatakan upaya pencegahan banjir menjadi sangat sulit. Hujan telah turun di hampir seluruh wilayah Henna, khususnya Zhengzhou sejak akhir pekan lalu, hingga Selasa (20/7) malam. 

Curah hujan mencapai 617,1 milimeter (mm). Hujan dilaporkan telah membasahi Zhengzhou, yang hampir setara dengan rata-rata tahunan 640,8 mm.

Tingkat curah hujan di Zhengzhou yang disaksikan selama tiga hari hanya terlihat sekali dalam seribu tahun, media lokal mengutip para ahli meteorologi. Dari 4.098 stasiun pengukur curah hujan di Henan, 606 telah mencatat lebih dari 250 mm curah hujan sejak akhir pekan, dengan hujan lebat diperkirakan akan bertahan hingga Rabu (21/7). 

Baik provinsi Henan dan biro meteorologi Zhengzhou telah meningkatkan tanggap darurat bencana ke tingkat I. Bandara Zhengzhou mengatakan pada Selasa (20/7) malam akan menangguhkan sementara kereta bawah tanah dan kereta antar kota menuju dan dari bandara, dan tidak akan menerima penerbangan masuk mulai pukul 20.00 hingga pukul 00.00 pada Rabu (21/7) waktu setempat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement