Rabu 21 Jul 2021 20:59 WIB

Walkot Surabaya Siapkan Langkah Preventif Perpanjangan PPKM

Eri mengaku telah menggunakan berbagai tempat publik sebagai tempat isolasi.

Pengendara melintas di jalan alternatif di kawasan Bunderan Cito, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (9/7/2021). Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di sejumlah ruas jalan utama membuat pengendara masuk ke jalan alternatif untuk bisa ke Kota Surabaya.
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Pengendara melintas di jalan alternatif di kawasan Bunderan Cito, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (9/7/2021). Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di sejumlah ruas jalan utama membuat pengendara masuk ke jalan alternatif untuk bisa ke Kota Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Wali Kota Surabaya, Jawa Timur,Eri Cahyadi menyiapkan sejumlah langkah preventif menghadapi pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang diperpanjang lagi hingga 25 Juli 2021.

"Ayo dalam seminggu ini kita berjibaku supaya minggu depan ini bisa turun," kata Wali Kota Eri di Balai Kota Surabaya, Rabu (21/7).

Eri Cahyadi mengajak seluruh warga Surabaya untuk tetap memperketat protokol kesehatan (prokes) dimana pun berada. Apabila selama seminggu ke depan ada penurunan kasus, lanjut dia, Presiden akan melakukan relaksasi untuk menggerakkan roda perekonomian.

"Saya juga sudah sampaikan kepada jajaran pemkot untuk turun dan melakukan pengecekan terus menerus," kata Eri.

 

Selain itu, Eri Cahyadi telah mengambil sejumlah langkah demi memutus penyebaran wabah dunia tersebut, di antaranya, menyiapkan tempat isolasi mandiri (isoman) di setiap kelurahan yang tersebar se-Surabaya. Tempat isoman itu, lanjut dia, diperuntukkan bagi pasien tanpa gejala atau gejala ringan. Terutama bagi warga yang lokasi rumahnya tidak memungkinkan digunakan sebagai tempat isolasi mandiri. "Agar pasien tidak menularkan kepada anggota keluarga lainnya," ujarnya.

Untuk lokasinya, Eri mengaku telah menggunakan berbagai tempat publik sebagai tempat isolasi, salah satunya yaitu sekolah. Menurutnya, pemilihan lokasi sekolah itu, penting dilakukan sebab bangunannya sudah jadi per ruangan dan juga fasilitas toilet juga sudah tersedia.

Langkah berikutnya menyiapkan dua lokasi Rumah Sakit (RS) Darurat yakni GOR Indoor kompleks Gelora Bung Tomo (GBT) dan Lapangan Kalibokor. Rencananya, RS Darurat itu akan segera beroperasi pada akhir pekan ini.

Tidak berhenti sampai di situ, untuk menekan laju penyebaran COVID-19, Eri juga terus memasifkan testing dan tracing.Bahkan, ia memastikan sudah mendistribusikan sebanyak 40 ribu alat tes cepat antigen yang dibagi kepada 63 Puskesmas se-Surabaya.

Terakhir, dalam sehari Wali Kota Eri memastikan telah menerjunkan petugas tracing dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD). Bahkan, dia menyebut tidak ada lagi keterlambatan tracing untuk menemukan kontak erat pasien COVID-19.

Ia menegaskan, apabila ditemukan satu kasus pasien terkonfirmasi, maka sebanyak-banyaknya menemukan kontak erat.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement