Kamis 22 Jul 2021 10:20 WIB

KH Zainuddin MZ, Kisah Sang Dai Sejuta Umat (II)

Media massa mendaulatnya sebagai Dai Sejuta Umat.

KH Zainuddin MZ
Foto: Blogspot
KH Zainuddin MZ

IHRAM.CO.ID, Bakat penceramah sudah tampak pada diri KH Zainuddin MZ sejak belia. Di MTs Darul Ma'arif, dia mulai serius mempelajari seluk-beluk pidato, terutama pada forum ta'limul muhadharah (kajian pidato) yang diadakan sekolah itu. Pelatihan untuk tampil di atas mimbar shalat Jumat juga tidak luput diikutinya.

Kepiawaiannya dalam bidang ini terasah antara lain berkat kecintaannya terhadap kesusastraan. Karena itu, dia fasih menyelipkan cerita-cerita jenaka dan berhikmah untuk menarik perhatian pendengar.

Baca Juga

Dengan begitu, suasana dapat cair. Penceramah pun tidak mudah canggung berdiri di hadapan banyak orang. Guru pertama yang membimbing Zainuddin dalam seni retorika adalah KH Syukron Ma'mun. Masyarakat Jakarta lebih mengenal tokoh ini sebagai pengasuh Pesantren Darul Rahman.

Bagi Zainuddin, gaya tutur sang kiai sederhana dan jelas dalam menyampaikan materi ceramah, sehingga mampu memikat atensi hadirin. Selain berguru secara langsung, Zainuddin juga mempe lajari autodidak cara berbahasa dan gaya pidato tokoh-tokoh nasional, terutama Buya Hamka (saat itu ketua umum Majelis Ulama Indonesia), KH Idham Chalid, dan presiden Sukarno.

 

Dari ulama Minangkabau itu, Zainuddin memahami betapa penting menyampaikan sesuatu yang sesuai hati nurani sendiri. Adapun dari Bung Karno, dia mengagumi ke li hai annya membangkitkan semangat para pendengar. Sedangkan dari KH Idham Chalid, Zainuddin belajar pentingnya logika dalam retorika dari mengkaji gaya pidato kiai NU tersebut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement