Kamis 22 Jul 2021 11:59 WIB

Tragedi Banjir di KRL Bawah Tanah China, Belasan Orang Tewas

Pemerintah China desak otoritas lokal kendalikan banjir di fasilitas publik.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Situasi banjir di Zhengzhou, China, Rabu (21/7).
Foto: (Chinatopix Via AP)
Situasi banjir di Zhengzhou, China, Rabu (21/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China memerintahkan pemerintah lokal meningkatkan pengendalian banjir di fasilitas publik perkotaan.  Permintaan ini disampaikan setelah belasan orang tewas di KRL bawah tanah yang terendam banjir di tengah hujan lebat yang terus melanda Cina bagian tengah.

Sekitar 25 orang tewas di Provinsi Henan tengah, termasuk 12 orang terjebak di KRL bawah tanah. Hujan terus turun selama enam hari terakhir dan menyebar ke utara ke provinsi tetangga Hebei.

Baca Juga

Kementerian Perhubungan China mengatakan pihak berwenang setempat harus segera memeriksa kembali dan memperbaiki semua risiko dalam transit kereta api. "Mereka harus mengambil tindakan darurat seperti menangguhkan kereta, mengevakuasi penumpang, dan menutup stasiun dalam situasi yang tidak biasa seperti badai yang sangat intens," kata kementerian.

Ratusan orang dievakuasi ke tempat aman awal pekan ini dari kereta bawah tanah yang banjir di ibu kota provinsi Henan, Zhengzhou, sebuah kota berpenduduk 12 juta orang sekitar 650 km (400 mil) barat daya Beijing.

Foto-foto yang tersebar di media menunjukkan KRL tenggelam di perairan setinggi dada di kabin tanpa cahaya. Satu stasiun bawah tanah direduksi menjadi kolam pengaduk yang besar.

Hujan turun deras di Zhengzhou dari Sabtu hingga Selasa.  Intensitas hujan sekitar 617,1 mm hampir setara dengan rata-rata tahunan kota 640,8 mm.

Biro cuaca provinsi mengatakan kepada media pemerintah, bahwa mereka telah mengeluarkan laporan peringatan hujan deras yang akan datang dua hari sebelumnya. Sejak Senin malam, departemen meteorologi dari tingkat provinsi hingga kabupaten telah mengirimkan 120 juta pesan teks ke pengguna ponsel yang memperingatkan mereka tentang badai.

Pada Rabu malam, dua orang tewas setelah tornado menghantam Baoding, sebuah kota di provinsi Hebei sekitar 140 km (87 mil) barat daya Beijing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement