Kamis 22 Jul 2021 15:09 WIB

Atasi Islamofobia, Dewan Muslim Kanada Beri 61 Rekomendasi

Rekomendasinya antara lain pendanaan untuk membantu korban islamofobia

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Islamofobia
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Islamofobia

IHRAM.CO.ID, TORONTO -- Sebuah kelompok advokasi Muslim terkemuka di Kanada mengeluarkan puluhan rekomendasi dalam rangka mengatasi Islamofobia di negara itu. Rekomendasi tersebut dikeluarkan menyusul insiden serangan mematikan dan kejahatan berlatar kebencian yang menargetkan anggota komunitas Muslim dalam beberapa tahun terakhir.

Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM) memberikan 61 rekomendasi pada Senin (19/7) lalu untuk mengatasi Islamofobia. Rekomendasi tersebut termasuk pengembangan strategi anti-Islamofobia federal pada akhir tahun dan pendanaan untuk membantu mendukung korban kejahatan bermotif kebencian.

Dalam laporannya, kelompok Muslim itu mengatakan bahwa tindakan untuk mengatasi Islamofobia berjalan lambat dan sedikit demi sedikit, meskipun mereka telah mendengar banyak kata dari politisi yang mengutuk Islamofobia dan membela dalam solidaritas dengan Muslim di Kanada.

Dewan Muslim ini juga mendesak provinsi-provinsi di Kanada untuk memastikan direktorat anti-rasisme memiliki sumber daya yang baik. Selain itu, mereka meminta agar kotamadya mendanai upaya berbasis masyarakat untuk mengatasi Islamofobia.

"Kami tidak bisa berdiam diri dan melihat lebih banyak nyawa hilang. Islamofobia mematikan dan kita perlu melihat tindakan sekarang," kata NCCM dalam laporannya, dilansir di Al Jazeera, Kamis (22/7).

Rekomendasi itu datang hanya beberapa hari sebelum pertemuan puncak tentang Islamofobia digelar. Anggota parlemen Kanada dengan suara bulat memilih untuk mengadakan KTT Nasional tentang Islamofobia pada Kamis (22/7) waktu setempat, setelah terjadinya insiden serangan mematikan di London, Ontario, yang menewaskan empat anggota keluarga Muslim. KTT itu digelar sehari setelah KTT Nasional tentang Antisemitisme.

Dalam sebuah pernyataan bulan ini, menteri keragaman dan inklusi dan pemuda Kanada, Bardish Chagger, mengatakan bahwa keragaman adalah salah satu kekuatan terbesar di Kanada. Namun, mereka terus menyaksikan kebencian yang dipicu oleh rasisme dan diskriminasi yang menimbulkan korban yang disebutnya tidak dapat diterima di komunitas mereka.

"Kami tahu bahwa masalah serius ini tidak akan diselesaikan dengan pendekatan dari atas ke bawah, jadi kami harus secara aktif mendengarkan suara masyarakat yang terkena dampak langsung rasisme," kata Chagger.

Sejumlah advokat komunitas Muslim telah meningkatkan kewaspadaan selama bertahun-tahun di tengah serangkaian serangan kekerasan, termasuk penembakan massal mematikan di sebuah masjid di Kota Quebec yang menewaskan enam jamaah Muslim pada Januari 2017.

Seorang penjaga masjid di ujung barat Toronto, Ontario, ditikam hingga tewas pada Oktober tahun lalu. Sementara itui, wanita Muslim di Edmonton, Alberta, menuntut tindakan segera di tengah serangkaian serangan verbal dan fisik yang mereka katakan telah membuat mereka merasa tidak aman.

Bulan ini, sebuah masjid di Cambridge, Ontario, sekitar 100 km (62 mil) barat Toronto, dirusak. Sementara seorang ibu dan anak perempuan Muslim di Hamilton, kota lain di barat Toronto, diancam oleh seorang pengemudi yang melontarkan cercaan rasial kepada mereka.

"Seorang individu mendekati anggota keluarga kami dengan berbahaya. Dia bersumpah pada mereka. Dia mengutuk mereka dengan sejumlah hinaan rasis dan Islamofobia. Dia mengancam akan membunuh mereka. Dia mencoba membuntuti mereka pulang dengan kendaraannya. Mengingat serangan London, ini sangat menakutkan bagi keluarga kami," kata keluarga yang belum diidentifikasi itu, dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh NCCM pekan lalu.

Mantan presiden masjid Quebec, Mohamed Labidi, mengatakan dalam konferensi pers pada Senin bahwa masjid ini diundang untuk berpartisipasi dalam KTT anti-Islamofobia. Ia mengaku sangat terpukul oleh Islamofobia dan kebencian.

"Kami berada di posisi terbaik untuk memberikan solusi kepada pemerintah untuk memerangi Islamofobia dan kebencian secara umum," kata Labidi kepada wartawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement