Jumat 23 Jul 2021 06:43 WIB

Pertama Kali Polisi Wanita Saudi Ikut Amankan Haji 2021

Sejak April lalu tentara wanita telah menjadi bagian dari layanan keamanan Haji 2021..

Rep: Meliza Lavedar, Amr Nabil/ Red: Yogi Ardhi

Polisi wanita Saudi berjaga di depan Kabah di Masjidil Haram, pada musim haji tahun ini di Mekah, Selasa (20/7).) (FOTO : AP)

Polisi wanita Saudi berjaga di depan Kabah di Masjidil Haram, pada musim haji tahun ini di Mekah, Selasa (20/7). (FOTO : AP/Amr Nabil)

Polisi wanita Saudi berjaga di depan Kabah di Masjidil Haram, pada musim haji tahun ini di Mekah, Selasa (20/7). (FOTO : AP/Amr Nabil)

Polisi wanita Saudi berjaga di depan Kabah di Masjidil Haram, pada musim haji tahun ini di Mekah, Sabtu (17/7). (FOTO : AP Photo/Amr Nabil)

Polisi wanita Saudi berjaga di depan Kabah di Masjidil Haram, pada musim haji tahun ini di Mekah, Sabtu (17/7). (FOTO : AP)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Untuk pertama kalinya, wanita Arab Saudi terlihat bertugas di Makkah selama musim haji. Salah seorang penjaga bernama Mona memutuskan bergabung dengan militer dan menjadi kelompok polisi wanita Saudi pertama yang bekerja di situs-situs suci umat Islam. 

 

Hal ini ia lakukan karena terinspirasi almarhum ayahnya yang membentuk mengamankan ritual ibadah haji tahunan. Sejak April, puluhan tentara wanita telah menjadi bagian dari layanan keamanan yang memantau peziarah di Makkah dan Madinah. 

Mereka mengenakan seragam militer berwarna khaki dengan safari sepanjang pinggul, celana longgar, dan baret hitam serta jilbab. Mona menghabiskan waktunya berkeliling di Masjidil Haram, Makkah.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman telah mendorong reformasi sosial dan ekonomi sebagai bagian dari rencana memodernisasi Saudi dan menarik investasi asing. Di bawah rencana reformasinya yang dikenal sebagai Visi 2030, putra mahkota mencabut larangan mengemudi bagi wanita, mengizinkan wanita dewasa bepergian tanpa izin dari wali, dan memberi mereka lebih banyak kendali atas masalah keluarga.

Namun, rencana reformasi itu disertai dengan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat, termasuk terhadap aktivis hak-hak perempuan. Arab Saudi membatasi haji untuk warga dan ekspatriat dalam tahun kedua pandemi Covid-19. Saudi melarang jutaan jamaah haji lain dari luar negeri sebagai tanggapan melawan Covid-19.

 

sumber : Republika, AP Photo
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement