Jumat 23 Jul 2021 13:50 WIB

Kota Merv, Ibu Kota Kawasan Timur Dinasti Abbasiyah (II)

Sebagai pusat peradaban, Merv juga menjadi sumber ilmuwan-ilmuwan Muslim yang mumpuni

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Merv
Foto: www.wmf.org/
Merv

IHRAM.CO.ID, Sebagai pusat peradaban, Merv juga menjadi sumber ilmuwan-ilmuwan Muslim yang mumpuni, seperti Ahmad bin 'Abdallah al- Marwazi yang dikenal sebagai Habash al-Hasib.

Ia adalah seorang astronom, ahli geografi, dan ahli matematika yang pertama kali menggambar rasio trigonometrik, sinus, kosinus, garis singgung, dan kototen. Habash juga menjadi salah satu ilmuwan yang terlibat dalam pengamatan astronomi yang berhubungan dengan gerhana matahari.

Baca Juga

Al-Saghani, astronom, sejarawan, dan ahli matematika, juga lahir dan besar di Merv. Ia mengikuti jejak Banu Musa yang mendalami segitiga dan merumuskannya sebelum dilakukan ilmuwan Yunani. Ada pula Ibnu Ahmad al-Kharaqi yang juga dikenal sebagai al- Marwazi dari Kharaq, dekat Kota Merv.

Beberapa karya Ibnu Ahmad al-Kharaqi, antara lain, kitab Muntaha al-Idrak fi Taqsim al-Aflak, Al-Tabsira fi 'Ilm al-Haya', Al-Ri sala al-Shamila, dan Al-Risala al-Maghri biya. Sayang, dua kitab terakhir tak berhasil diselamatkan. Salah satu bagian kitab Mun taha mendeskripsikan lima samudra yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin.

 

Ilmuwan Muslim lain yang lahir di bumi Merv adalah sejarawan Al-Tamimi al-Sam'ani. Ia lahir di Merv pada 1113 dan wafat di Merv pula pada 1166. Al-Tamimi melanjutkan penulisan sejarah Baghdad yang sudah dimulai al-Khatib. Ia juga melakukan studi tentang marga-marga Arab beserta silsilahnya yang ditulis ke dalam delapan volume buku.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement