Sabtu 24 Jul 2021 21:02 WIB

Wagub DKI Akui Kian Banyak Warga Meninggal Saat Isoman

Wagub meminta semua paisen isoman atau keluarganya melapor ke RT.

Rep: Febryan. A/ Red: Teguh Firmansyah
Kurir mengirim paket obat Covid-19 ke rumah pasien yang menjalani isolasi mandiri di kawasan Johar Baru, Jakarta, Sabtu (17/7). Pemerintah Pusat resmi mendistribusikan obat Covid-19 secara gratis sebanyak 300.000 paket berupa multivitamin, Azithtromycin, dan Oseltamivir bagi pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di Pulau Jawa dan Bali yang dikirim melalui jasa layanan ekspedisi. Reublika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kurir mengirim paket obat Covid-19 ke rumah pasien yang menjalani isolasi mandiri di kawasan Johar Baru, Jakarta, Sabtu (17/7). Pemerintah Pusat resmi mendistribusikan obat Covid-19 secara gratis sebanyak 300.000 paket berupa multivitamin, Azithtromycin, dan Oseltamivir bagi pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di Pulau Jawa dan Bali yang dikirim melalui jasa layanan ekspedisi. Reublika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui bahwa makin banyak warga terinfeksi Covid-19 yang meninggal saat isolasi mandiri (isoman). Untuk mengatasinya, ia meminta semua pasien isoman atau keluarganya melapor ke pihak RT.

"Ada peningkatan memang yang meninggal (saat) isoman," kata Ariza di RS Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (24/7).

Baca Juga

Sebagai solusinya, kata dia, semua warga yang sedang isoman kini sudah dikoordinasikan dengan petugas RT, Lurah, dan Puskemas tempat tinggalnya. Bahkan, petugas sudah memasang tanda di depan rumah warga yang sedang isoman.

Di sisi lain, Ariza meminta agar warga yang isoman atau keluarganya melapor secara aktif kepada petugas RT. Pasien yang sedang isoman juga harus meningkatkan intensitas komunikasi dengan keluarganya agar kondisi mereka bisa dilaporkan secara utuh kepada petugas.

"Jadi tingkatkan komunikasi antara keluarga dengan pasien yang isoman dan juga dengan petugas, agar kita bisa membantu semaksimal mungkin," ujarnya.

Sebelumnya, koalisi warga LaporCovid-19 melaporkan ada 1.214 warga Jakarta yang meninggal ketika isolasi di rumah sejak awal pandemi hingga 22 Juli 2021. Data tersebut mereka himpun dari berbagai sumber dengan metode crowdsourcing, mulai dari laporan warga ke kanal aduan Lapor Covid-19, pemberitaan media massa, laporan Dinkes DKI, dan sumber-sumber lain yang terverifikasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement