Ahad 25 Jul 2021 14:07 WIB

Penanganan Pandemi Butuh Sinergi dengan Tokoh Agama

Tugas untuk mengendalikan pandemi Covid-19 ini bukanlah hanya milik pemerintah.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Agung Sasongko
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Foto: M.Prayogi/Republika.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Menkopolhukam) Mahfud MD dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengadakan silaturahmi bersama dengan alim ulama, pengasuh pondok pesantren, dan pimpinan agama se-Jawa Barat. Di dalam kegiatan tersebut, Yaqut mengatakan melawan pandemi harus dilakukan bersama-sama.

Ia mengatakan, dalam penanganan pandemi pemerintah tidak ingin umat manusia mengalami kesulitan dalam ekonomi. Namun, di satu sisi pemerintah juga tidak akan membiarkan masyarakat terpapar Covid-19.

Baca Juga

"Pilihannya adalah bagaimana kita melawan pandemi dan bagaimana kita tetap bertahan secara ekonomi. Dan ini hanya bisa dilakukan jika kita semua tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintah bahu membahu dalam menanagani Covid-19 ini," kata Yaqut, saat membuka silaturahmi secara virtual, Ahad (25/7).

Saat ini, pemerintah terus berikhtiar dan berjuang agar masyarakat merasa tenang untuk kembali beraktivitas secara normal. Walaupun demikian, Yaqut berpendapat ikhtiar yang dilakukan pemerintah tidak akan berarti apapun jika para tokoh masyarakat dan tokoh agama tidak memberikan dukungan yang sama.

Artinya, lanjut dia, tugas untuk mengendalikan pandemi Covid-19 ini bukanlah hanya milik pemerintah. "Tapi tugas kita bersama. Harus ada proses kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat," kata dia lagi.

Lebih lanjut, ia berharap melalui pertemuan ini pemerintah pusat dan daerah bisa mendengar masukan dari para tokoh agama di Jawa Barat. Akhirnya, diharapkan sinergi antara pemerintah dan tokoh agama ke depannya bisa lebih baik lagi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement