Senin 26 Jul 2021 07:38 WIB

Perusahaan Umroh Bersiap Menerima Jamaah Asing

Calon jamaah umroh harus sudah mendapatkan vaksin Covid-19 penuh.

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Kelompok pertama umat muslim melakukan ibadah umroh dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi.
Foto: REUTERS/Yasser Bakhsh
Kelompok pertama umat muslim melakukan ibadah umroh dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Ratusan perusahaan umrah Arab Saudi bersiap untuk menerima jamaah haji asing pada 9 Agustus 2021. Dengan catatan, calon jamaah umroh harus sudah mendapatkan vaksin Covid-19 penuh.

 

Melalui platform online, jamaah akan diberikan akses ke 500 bisnis yang menyediakan akses ke penerbangan, transportasi, hotel, dan perusahaan umroh. Hani Al-Omairi, anggota Komite Nasional Haji dan Umrah dan Komite Hotel di Makkah, mengatakan, bahwa hampir 30 situs web dan platform akan tersedia untuk reservasi internasional.

“Kursus kesehatan dan crowd management diberikan kepada seluruh karyawan karena beberapa perusahaan sudah mulai beroperasi. Prosedur untuk perusahaan dan institusi lainnya sedang diselesaikan oleh Kementerian Haji dan Umrah dan otoritas terkait lainnya," kata Al-Omairi, dilansir dari Arab News, Senin (26/7).

Menanggapi berita tersebut, Ketua Yayasan Peduli Haji dan Umrah Dunia, Mohsin Tutla, mengatakan, kepulangan jamaah dapat dipastikan melalui pelatihan industri untuk memberikan layanan dalam kondisi pandemi. Menurutnya, pengenalan teknologi kewaspadaan di seluruh ziarah dan langkah-langkah lebih lanjut akan membantu memperlancar proses tersebut.

Kendati demikian, Tutla mengungkapkan, bahwa permintaan orang akan umroh di masa pandemi ini tidak setinggi dalam situasi normal sebelumnya. Dalam kondisi normal, kita mungkin berasumsi bahwa orang-orang telah mengantri untuk menunaikan ibadah haji dan umrah, kenyataannya kemampuan finansial masyarakat telah menipis di masa pandemi ini.

“Di mana haji dan umrah mudah bagi populasi massal dan populasi berpenghasilan menengah, sekarang mungkin hanya bagi orang kaya dan hemat," ujar Tutla.

Tutla menambahkan, jalan menuju pemulihan dan peremajaan tidak hanya bergantung pada permintaan, itu tergantung pada pengembangan mekanisme keamanan global seperti Koridor Aman Haji dan Umrah, yang saat ini sedang dikembangkan oleh World Hajj and Umrah Care Foundation, dan sedang dipasang di 25 negara di seluruh dunia.

"Secara global Anda akan menyadari bahwa permintaan akan turun sekitar 40 persen untuk umrah internasional dan 15 persen untuk haji internasional," ujarnya lagi.

Sejak panutupan pertama kali, umroh baru dibuka kembali pada awal Oktober secara bertahap. Sebanyak 250 ribu jamaah umroh domestik dapat mendaftar umrah tahap pertama. Selanjutnya, 10 ribu jamaah umroh asing secara bertahap mulai diizinkan memasuki kerajaan pada 1 November.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement