Selasa 27 Jul 2021 09:47 WIB

Perusahaan Umroh Saudi Bersiap Terima Jamaah Haji Asing

Jamaah umroh asing yang diizinkan hanya yang telah vaksinasi penuh

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Kelompok pertama umat muslim melakukan ibadah umroh dengan penerapan protokol kesehatan
Foto: REUTERS/Yasser Bakhsh
Kelompok pertama umat muslim melakukan ibadah umroh dengan penerapan protokol kesehatan

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Ratusan perusahaan Saudi bersiap menerima jamaah haji asing, mulai 1 Muharram atau 9 Agustus. Jamaah umroh asing yang diizinkan berangkat adalah mereka yang telah diimunisasi dengan dosis penuh.

Melalui platform daring, jamaah akan diberikan akses ke 500 bisnis yang menyediakan akses ke penerbangan, transportasi, hotel dan perusahaan umroh. Anggota Komite Nasional Haji dan Umrah dan Komite Hotel di Makkah, Hani Al-Omairi, mengatakan hampir 30 situs web dan platform akan tersedia untuk reservasi internasional.

"Pelatihan terkait kesehatan dan manajemen kerumunan telah diberikan kepada seluruh karyawan, karena beberapa perusahaan sudah mulai beroperasi," kata Al-Omairi dikutip di Arab News, Selasa (27/7). Ia menyebut prosedur untuk perusahaan dan institusi lainnya sedang diselesaikan oleh Kementerian Haji dan Umrah dan otoritas terkait lainnya.

Ketua Yayasan Peduli Haji dan Umrah Dunia, Mohsin Tutla, mengatakan kedatangan jamaah dapat dipastikan aman, melalui pelatihan industri guna memberikan layanan terbaik dalam kondisi pandemi. Dia menambahkan pengenalan teknologi kewaspadaan di seluruh proses ziarah dan langkah-langkah lebih lanjut akan membantu memperlancar proses tersebut.

 

Ia juga mengatakan permintaan dari peziarah untuk melakukan ritual selama pandemi tidak setinggi yang dipikirkan orang-orang. Meskipun banyak yang berasumsi orang-orang telah mengantri untuk menunaikan haji dan umrah, kenyataannya kemampuan finansial masyarakat telah menipis.

"Jika biasanya haji dan umrah tersedia dan mudah bagi setiap orang bahkan populasi berpenghasilan menengah, sekarang ibadah ini hanya mungkin bagi penabung kaya dan hemat," kata dia.

Jalan menuju pemulihan dan peremajaan sektor ini disebut tidak hanya bergantung pada permintaan, namun pada pengembangan mekanisme keamanan global seperti Koridor Aman Haji dan Umrah. Hal ini sedang dikembangkan oleh World Hajj and Umrah Care Foundation, serta dipasang di 25 negara seluruh dunia.

Secara global, ia menyebut tidak akan ada yang menyadari jika permintaan akan mengalami penurunan sekitar 40 persen untuk umrah internasional dan 15 persen untuk haji internasional.

Menyusul penutupan sementara umrah karena munculnya pandemi, jamaah domestik diizinkan melakukan ritual umrah pada awal Oktober. Sebanyak 250.000 jamaah mendaftar, membuat janji, serta diberikan izin pada tahap pertama.

Sekitar 10.000 peziarah asing secara bertahap diizinkan kembali ke Kerajaan pada fase ketiga, 1 November. Izin ini dikeluarkan setelah jeda tujuh bulan dari peraturan yang ketat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement