Selasa 27 Jul 2021 10:09 WIB

Perjanjian di Bawah Pohon Rindang yang Allah Ridhoi 

Perjanjian di Bawah Pohon Rindang yang Allah Ridhoi 

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
 Perjanjian di Bawah Pohon Rindang yang Allah Ridhoi . Foto:   Suasa kehidupan suku Quraisy di Makkah, masa lalu. (liustrasi)
Foto: Dawnofislam film
Perjanjian di Bawah Pohon Rindang yang Allah Ridhoi . Foto: Suasa kehidupan suku Quraisy di Makkah, masa lalu. (liustrasi)

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Pada bulan Dzulqadah tahun ke-6 Hijriyah setelah enam tahun Rasulullah SAW menetap di Madinah bertepatan dengan tahun 628 M, beliau bersama sejumlah kaum muslimin berkehendak melakukan ibadah umroh. Safari umrah ini sekaligus berziarah kepada sanak keluarganya yang masih berada di Makkah.

Mendengar kabar itu, orang-orang kafir Quraisy menggalang kekuatan untuk Menghadang rombongan Rasulullah SAW melihat hal itu, maka untuk menghindari kesalahpahaman kurma beliau mengutus Utsman bin Affan untuk menemui tokoh-tokoh kafir Quraisy.

Baca Juga

KH Ahmad Chodri Romli mengatakan, dikirimnya Utsman untuk menjelaskan bahwa kedatangan beliau hanya untuk beribadah umroh bukan untuk berperang. Sayyidina Utsman bin Affan ditunjuk sebagai utusan dengan pertimbangan bahwa dialah satu-satunya yang masih punya family di Makkah.

"Sehingga diharapkan mereka akan dapat melindunginya dari gangguan Quraisy yang masih sangat dendam terhadap umat Islam di Madinah," kata KH Ahmad Chodri dalam bukunya "Ensiklopedi Haji dan Umrah".

 

Setelah sekian lama beliau menunggu kedatangan Usman dari Makkah ke Madinah yang sampai kepada beliau adalah bahwa Usman disandera di Makkah, bahkan telah dibunuh oleh kafir Quraisy. Ternyata kemudian diketahui bahwa itu hanya isu belaka.

"Mendengar berita itu, para sahabat menyatakan janji setia (bait) bahwa mereka akan setia kepada Rasulullah SAW adalah memerangi kaum Quraisy yang provokatif itu sampai kemenangan tercapai," katanya.

Perjanjian setia ini telah mendapat ridha Allah sebagaimana tergambar dalam Firman Nya surat al-Fath ayat 18. 

"Sungguh, Allah telah meridai orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu (Muhammad) di bawah pohon, Dia mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu Dia memberikan ketenangan atas mereka dan memberi balasan dengan kemenangan yang dekat."

Perjanjian ini dikenal dengan Ba'atur Ridwan. Dan karena saat para sahabat menyatakan janji setia bertepatan di bawah sebuah pohon yang rindang, maka peristiwa itu biasa juga disebut Bai'tus Ridwan Syajarah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement