Selasa 27 Jul 2021 12:28 WIB

Studi Sebut Vaksin Dosis 2 Aman Diberi Meski Sempat Alergi

Tingkat reaksi alergi terhadap vaksin ini dilaporkan setinggi 2 persen.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
Ruam dan gatal setelah vaksinasi (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Ruam dan gatal setelah vaksinasi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Studi terbaru mengungkap mayoritas orang yang bereaksi terhadap dosis pertama vaksin mRNA Covid-19, baik dari Pfizer (PFE.N)/BioNTech atau Moderna (MRNA.O) dapat menerima dosis kedua dengan aman. Studi yang terbit di JAMA Internal Medicine itu, menyatakan, tingkat reaksi alergi terhadap vaksin ini dilaporkan setinggi 2 persen. Jenis yang paling serius adalah anafilaksis, dan terjadi pada 2,5 dari setiap 10 ribu penerima.

"Vaksinasi lengkap dua dosis menjadi lebih penting untuk varian Delta dan kami menduga ada lebih banyak orang yang tidak mendapatkan suntikan kedua karena gejala alergi," kata rekan penulis Dr. Matthew Krantz dikutip reuters, Selasa (27/7).

Baca Juga

Studi melibatkan 189 orang dewasa dengan reaksi dosis pertama terhadap salah satu vaksin ini. Responden mengalami reaksi mulai dari muka memerah, pusing, kesemutan, tenggorokan sesak, gatal-gatal, hingga sesak napas. Dikatakan peneliti, data yang ada menunjukkan jika sebagian besar pasien dengan reaksi alergi langsung terhadap vaksin mRNA Covid-19, tetap mentolerir dosis kedua.

Lebih Banyak Virus

Terpisah, para peneliti China yang melacak wabah Covid-19 di China baru-baru ini menemukan, orang yang terinfeksi Delta, membawa virus 1.260 kali lebih banyak di hidung mereka dibandingkan varian awal. Dengan varian yang semakin baru, lanjutnya, virus bisa lebih mudah menyebar.

"Varian Delta mengungguli semua virus lain karena menyebar jauh lebih efisien," kata Shane Crotty dari La Jolla Institute for Immunology di San Diego, yang tidak terlibat dalam penelitian di China. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement