Selasa 27 Jul 2021 14:46 WIB

Korsel dan Korut Pulihkan Hotline Kedua Negara

Langkah tersebut sebagai bagian dari upaya membangun kembali hubungan kedua negara.

Korsel dan Korut Pulihkan Hotline Kedua Negara. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bersalaman dengan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un di Pyongyang.
Foto: Pyongyang Press Corps Pool via AP
Korsel dan Korut Pulihkan Hotline Kedua Negara. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bersalaman dengan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un di Pyongyang.

IHRAM.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) memulihkan jalur komunikasi langsung (hotline) yang sempat terputus. Gedung Biru, kantor kepresidenan Korsel, Selasa (27/7), mengatakan langkah tersebut sebagai bagian dari upaya para pemimpin mereka membangun kembali hubungan kedua negara.

Sekretaris Pers Presiden Moon, Park Soo-hyun, mengatakan Presiden Korsel Moon Jae-in dan pemimpin Korut Kim Jong-un telah saling bersurat sejak April. Keduanya sepakat membuka hotline tersebut. Media pemerintah Korut, KCNA, juga mengatakan semua jalur komunikasi antar-Korea kembali beroperasi pada Selasa pukul 10.00 waktu setempat (08.00 WIB) sesuai kesepakatan antara Moon dan Kim.

Baca Juga

"Kedua pemimpin telah mencari cara memulihkan hubungan dengan bertukar surat dalam beberapa kesempatan, dan sepakat untuk membuka kembali hotline sebagai langkah pertama proses tersebut," kata Park dalam sebuah pernyataan.

Mereka juga sepakat membangun kepercayaan satu sama lain sesegera mungkin dan mendorong kemajuan untuk menjalin hubungan lagi. KCNA memuji pemulihan hotline itu sebagai langkah besar membangun kembali sikap saling percaya dan mendorong rekonsiliasi.

 

Korut memutus sambungan telepon antarpemimpin pada Juni 2020 ketika hubungan kedua negara yang berbatasan itu memburuk, menyusul gagalnya pertemuan kedua antara Kim dan mantan Presiden AS Donald Trump. Moon menawarkan diri untuk menjadi penengah.

Pengumuman tentang pemulihan hotline itu muncul ketika dua Korea memperingati 68 tahun gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea 1950-1953. Kim memberi penghormatan kepada prajurit yang gugur dan mengirimkan cendera mata kepada para veteran yang masih hidup.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement