Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image RIKI FERNANDO

Mangrove Indonesia Harus Dilestarikan

Olahraga | Tuesday, 27 Jul 2021, 20:26 WIB

Setiap tanggal 26 Juli, diperingati sebagai Hari Mangrove Sedunia.

Indonesia sebagai negara maritim, dengan dua pertiga luas wilayahnya adalah lautan serta panjang garis pantai mencapai 108.000 km Indonesia memiliki luas hutan mangrove terbesar di dunia. Hutan mangrove sendiri memiliki peran yang sangat penting dan fungsinya yang sangat baik bagi lingkungan, seperti mencegah abrasi dan intrusi air laut, tempat tinggal dan sumber makanan bagi satwa laut dan pesisir, melindungi garis pantai dan mitigasi efek perubahan iklim dan cuaca, serta masih banyak lainnya.

Sekitar 3 juta hektare hutan mangrove tumbuh di sepanjang 95.000 kilometer pesisir Indonesia dan mewakili 23% ekosistem mangrove di dunia ( @cifor_forests ).

Hutan mangrove merupakan hutan dengan kandungan karbon terpadat di wilayah tropis salah satunya di Indonesia. Menurut laporan @bbcindonesia di Kaimana 1 hektar hutan mangrove mampu menyimpan 700 ton karbon dengan kemampuan menyerap karbondioksida sebesar 2500 ton. Jika diibaratkan kira-kira setiap satu hektar hutan mangrove bisa menetralisir karbon dioksida yang dihasilkan 20 mobil mewah selama 25 tahun.

Hutan mangrove Indonesia menyediakan lahan bertelur dan berkembang biak hewan air contohnya seperti udang, kerang, dan siput laut, juga sebagai habitat bagi burung, serangga, reptil, dan mamalia salah satunya adalah Bekantan yang merupakan hewan endemik Borneo.

Selain itu, hutan mangrove menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat lokal dimana mereka bisa memanen udang, belut, kerang, kepiting, siput laut dan beragam spesies ikan ekosistem mangrove, mereka juga bisa mengelola dan mengolah mangrove menjadi sirup, dodol, tepung pembuat kue dan keripik hingga memanfaatkan kayu mangrove sebagai bahan material bangunan, pilar rumah dan furniture.

Sudah terbayangkan betapa besarnya manfaat dari hutan mangrove? Namun, berdasarkan laporan @natgeoindonesia kondisi mangrove saat ini tidak begitu baik. Di Indonesia sendiri dalam kurun waktu tiga dekade terakhir, ada lebih dari 50% wilayah hutan mangrove yang hilang.

Meskipun begitu beberapa upaya untuk memulihkan mangrove juga tengah dilakukan untuk mengatasi penurunan tersebut. Namun, sayangnya kawasan mangrove kini semakin terancam keberadaannya. Lewat momentum ini, mari sama-sama kita jaga kelestarian hutan mangrove agar keseimbangan ekosistem tetap terjaga.

Geliat rehabilitasi mangrove global dan nasional kini semakin kencang. PBB mendeklarasikan tahun 2021-2030 sebagai Dekade PBB untuk Restorasi dengan target 350 juta hektare lahan termasuk ekosistem mangrove.

Indonesia berupaya mencapai target 637.000 hektare lahan mangrove direhabilitasi hingga 2024. Untuk mencapai target tersebut dibutuhkan upaya bersama semua pihak, baik pemerintah, swasta, akademisi, NGO, penggiat, dan masyarakat.

Belajar dari praktik berhasil dan gagal di tingkat tapak, berikut 4M sebagai langkah penting untuk rehabilitasi mangrove:

1) Menghentikan gangguan dan tekanan terhadap pertumbuhan mangrove;

2) Merencanakan rehabilitasi di lahan yang sesuai;

3) Menyelesaikan masalah tenurial dan jaminannya secara jangka panjang;

4) Memilih dan menerapkan teknik rehabilitasi yang sesuai.

Sebagai negara dengan hutan mangrove terluas di dunia, upaya pelestarian mangrove di Indonesia menjadi fokus utama program perubahan iklim global .

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image