Rabu 28 Jul 2021 08:51 WIB

Cara Jamaah Perlakukan Air Zamzam di Banyak Negara

Ibadah haji dan air zamzam merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan.

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Keemas air zamzam sekali pakai untuk jamaah haji 2020.
Foto: saudigazette
Keemas air zamzam sekali pakai untuk jamaah haji 2020.

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Ibadah haji dan air zamzam merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Setiap jamaah yang pulang ke tanah air, akan dipastikan membawa berbotol-botol air zamzam yang kemudian akan dibagikan kepada sanak saudara mereka. Tradisi ini hidup turun temurun di masyarakat.

Pada haji tahun ini, jamaah tidak lagi mengantre panjang untuk mendapatkan air zamzam. Dibantu dengan mesin berteknologi tinggi, air zamzam kini telah dikemas dalam botol-botol. Pada musim haji tahun ini pun, otoritas Saudi mengerahkan 20 robot untuk membagikan botol air Zamzam kepada jamaah haji. Ini dilakukan dalam upaya untuk mencegah penularan Covid-19 seminimal mungkin. Arab Saudi telah membatasi jumlah jamaah haji hanya 60 ribu orang. Jumlah ini berkurang drastis dari kondisi normal yang mampu menampung hingga 2,5 juta orang. Meski demikian, masing-masing jamaah tetap diperbolehkan membawa pulang air zamzam sebanyak lima liter.

Berharganya air zamzam pun membuat jamaah sejumlah negara berusaha untuk membawanya pulang lebih dari yang diperbolehkan. Bulan lalu, sebuah operasi polisi di Malaysia mengungkap upaya penyelundupan air Zamzam senilai sekitar 50 ribu dolar Amerika. Modus operandi penyelundupan air zamzam adalah dengan menyatakan air zamzam sebagai jus dan air minum untuk menghindari tarif yang lebih tinggi.

Di era sebelum jamaah haji mengunjungi Makkah dengan perjalanan udara, banyak jamaah Indonesia yang memasukkan atau mencampurkan air zamzam ke dalam sumur mereka. Mereka percaya, bahwa kesucian air zamzam mampu mensucikan air dalam sumurnya. Sejumlah sumur di dekat kota Yogyakarta, Indonesia, dikatakan mengandung kadar air Zamzam sedemikian rupa sehingga dipilih oleh para peziarah Muslim setempat.

Di Tiongkok era Qing, air zamzam disimpan dalam vas keramik biru yang dimaksudkan untuk dipajang, Di beberapa bagian Asia, air disimpan dan disajikan dengan air mawar atau makanan penutup lainnya untuk menandai dan memberkati suatu peristiwa kehidupan.

Di tempat lain, peziarah yang kembali mendistribusikan air di antara kerabat dan teman, yang minum sebagian kecil untuk menerima berkah haji. Dalam sejumlah budaya Islam, terutama di Tanduk Afrika, “Zamzam” adalah nama yang diberikan untuk anak perempuan.

Saat ini air Zamzam dapat ditemukan dijual di Amazon, bersama dengan air yang konon menyembuhkan di Lourdes, Prancis, tempat penampakan oleh Perawan Maria, dan air dari Sungai Yordan, di mana Kristus diyakini telah dibaptis, dan Sungai Gangga, suci bagi umat Hindu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement