Rabu 28 Jul 2021 12:01 WIB

Arab Saudi Larang Warganya ke Indonesia Selama Tiga Tahun?

Arab Saudi melarang warganya ke Indonesia.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Bandara Jeddah, Arab Saudi.
Foto: Anadolu Agency
Bandara Jeddah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH—Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi melarang seluruh warganya untuk tidak bekergian ke negara-negara dalam daftar merah Kerajaan. Yaitu, negara dengan tingkat infeksi covid-19 tinggi.

Menurut Saudi Press Agency, larangan tersebut akan berlaku selama tiga tahun mendatang. Baru-baru ini, Kerajaan menutup akses keluar-masuk ke dan dari Indonesia karena tingginya tingkat infeksi di negara itu.

Baca Juga

Pihak berwenang juga telah melarang perjalanan, tanpa izin sebelumnya, ke dan dari UEA, Ethiopia, dan Vietnam karena kekhawatiran tentang penyebaran varian yang lebih menular.

Sementara itu, Kerajaan melaporkan 10 kematian baru akibat Covid-19, meningkatkan jumlah total kematian menjadi 8.189. Kementerian Kesehatan mengkonfirmasi 1.379 kasus baru yang dilaporkan di Kerajaan dalam 24 jam sebelumnya, yang berarti 520.774 orang kini telah tertular penyakit tersebut.

 

Dari total kasus tersebut, 11.136 masih aktif dan 1.419 dalam kondisi kritis. Menurut kementerian, jumlah kasus tertinggi tercatat di ibukota Riyadh dengan 273, diikuti oleh Makkah dengan 242, Provinsi Timur dengan 224, Asir tercatat 154, dan Jazan mengkonfirmasi 117 kasus.

Kementerian kesehatan juga mengumumkan bahwa 1.021 pasien telah pulih dari COVID-19, sehingga jumlah total pemulihan di Kerajaan menjadi 501.449. Kementerian memperbarui seruannya pada masyarakat untuk mendaftar untuk menerima vaksin, dan mematuhi langkah-langkah dan mematuhi instruksi.

Arab Saudi sejauh ini telah melakukan lebih dari 24,57 juta tes PCR, dengan 109.194 dilakukan dalam 24 jam terakhir.

Pusat pengujian dan pusat perawatan yang didirikan di seluruh negeri telah menangani ratusan ribu orang sejak wabah pandemi. Pusat Taakad menyediakan tes COVID-19 bagi mereka yang tidak menunjukkan atau hanya gejala ringan atau percaya bahwa mereka telah melakukan kontak dengan individu yang terinfeksi. 

Sedangkan Klinik Tetamman menawarkan pengobatan dan saran bagi mereka yang memiliki gejala virus seperti demam, kehilangan rasa dan penciuman, dan kesulitan bernapas. Janji temu untuk kedua layanan dapat dilakukan melalui aplikasi Sehhaty kementerian. Ada 25.317.550 orang di negara itu yang telah divaksinasi sejauh ini, termasuk 1.443.866 orang lanjut usia.

Sumber:

https://www.arabnews.com/node/1901026/saudi-arabia

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement