Rabu 28 Jul 2021 18:16 WIB

Penjelasan UAH Soal Permintaan Hidayah di Surat Al Fatihah

Permintaan hidayah dalam surat Al Fatihah termaktub dalam ayat keenam

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Permintaan hidayah dalam surat Al Fatihah termaktub dalam ayat keenam. Surat Al-Fatihah
Foto: Republika/ Nashih Nashrullah
Permintaan hidayah dalam surat Al Fatihah termaktub dalam ayat keenam. Surat Al-Fatihah

REPUBLIKA.CO.ID, Surat Al Fatihah merupakan salah satu surat Alquran yang sangat istimewa. 

Ustadz Adi Hidayat membongkar salah satu keistimewaan surat itu melalui makna dari ayat keenam Al Fatihah.

Baca Juga

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ “Tunjukilah kami jalan yang lurus,”  

Menurut Ustadz Adi, terjemahan itu bisa diterima jika sebatas tekstual. Namun, akan berbeda dengan tafsir apa yang dimaksud kalimat asalnya.

Ustadz Adi membagi ayat ini menjadi dua bagian. Pertama yakni ihdhina. Dalam bahasa Arab, kalimat ini merupakan fi'il 'amr. 

Secara bahasa, fi'il 'amr dibagi menjadi dua, yakni permohonan dari bawahan untuk atasan. Sifatnya perintah untuk dikerjakan. "Dari Allah ke kita itu artinya perintah," kata dia. 

Berikutnya fungsi sebagai permohonan. Sebaliknya, dari kita ke Allah, sifatnya permohonan. Fungsi kedua ini yang dimaksud dalam kalimat ihdhina dalam surat Al Fatihah. 

Lebih lanjut, Ustadz Adi menjelaskan, ihdhina berasal dari kata hidayah. Jamaknya disebut hudan. Menurut dia, hidayah tak sebatas mengandung satu makna. 

"Maknanya bisa satu, dua, tiga, atau empat. Kalau semua (hidayah) dikumpulkan, maka menjadi jamak dan disebut dengan hudan," tutur dia. 

Dia menjelaskan, Allah SWT menerangkan kepada seluruh ham ba-Nya, permohonan utama seorang hamba adalah hidayah. Hidayah itu akan mengantarkan hamba kepada tingkat tertinggi dalam kehidupan. 

Secara bahasa, hidayah memiliki beberapa makna. Pertama yakni al-irsyad. Irsyad adalah petunjuk yang bisa membedakan secara matang dengan nalar mana yang baik dan buruk. 

Ustadz Adi mencontohkan, seorang anak bisa mengelola uang sendiri kalau sudah rusydun. Dia sudah bisa membedakan mana yang baik dan tidak. "Kemampuan membedakan sesuatu dan menempatkan dengan benar namanya irsyad," ujar dia.

Berikutnya yakni adh-dhilalah. Maknanya yakni bimbingan Allah lewat hati dengan lembut. Bisa juga diartikan mengajak kita untuk sampai kepada kebenaran. 

"Contohnya suara adzan. Standar kalau enggak ada bisikan, enggak ada hidayah. Atau mengarahkan kita untuk berpaling dari maksiat." 

Hidayah juga dimaknai sebagai semua bentuk kebajikan yang diharapkan: kesuksesan, kebahagiaan, hingga rumah tangga tenang. Tidak hanya itu, hidayah pun bisa dimaknai dari sumbernya. Sumber hidayah yakni Allah, Alquran, dan Rasulullah SAW.    

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement