Kamis 29 Jul 2021 20:02 WIB

Taliban Punya Peran Penting Bagi Masa Depan Afghanistan

Otoritas China mengatakan para pemimpin Taliban Siap Bekerjasama

 Kelompok Taliban di Afghanlstan.
Foto: Anadolu Agency
Kelompok Taliban di Afghanlstan.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- China pada Rabu mengatakan Taliban memiliki “peran penting” dalam proses perdamaian, rekonsiliasi, dan rekonstruksi Afghanistan.

Pernyataan itu datang dari Wang Yi, anggota dewan negara dan menteri luar negeri China, selama pertemuan dengan delegasi sembilan anggota Taliban yang dipimpin oleh Mullah Baradar Akhund, kepala kantor politik kelompok itu di Qatar.

“Wang mengungkapkan Taliban Afghanistan adalah kekuatan militer dan politik yang penting di Afghanistan dan diharapkan memainkan peran penting dalam proses perdamaian, rekonsiliasi, dan rekonstruksi negara itu,” kata Zhao Lijian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, dalam sebuah konferensi pers di Beijing.

“Kami berharap Taliban Afghanistan akan mengutamakan kepentingan negara dan bangsa, menjunjung tinggi perdamaian, menetapkan tujuan perdamaian, membangun citra positif dan mengejar kebijakan inklusif,” ujar Lijian.

Sebelumnya pada hari yang sama, juru bicara Taliban Mohammad Naeem mengatakan di Twitter bahwa pertemuan itu “berfokus pada masalah politik, ekonomi dan keamanan yang terkait dengan kedua negara, situasi saat ini dan proses perdamaian di Afghanistan.”

Menyambut undangan Beijing, delegasi Taliban tiba di China dalam kunjungan selama dua hari pada Selasa dan bertemu dengan Wang di kota Tianjin.

Para pemimpin Taliban juga bertemu dengan wakil menteri luar negeri China dan perwakilan khusus negara itu untuk Afghanistan.

'Penarikan AS menandai kegagalan kebijakan'

Wang mengatakan kepada delegasi Taliban bahwa China “selalu menghormati kedaulatan, kemerdekaan dan integritas wilayah Afghanistan, mematuhi urusan internal Afghanistan dan mengejar kebijakan persahabatan terhadap seluruh rakyat Afghanistan,” kata jubir Kemlu China.

“Afghanistan milik rakyat Afghanistan, dan masa depannya harus di tangan rakyatnya sendiri. Penarikan pasukan AS dan NATO yang tergesa-gesa dari Afghanistan sebenarnya menandai kegagalan kebijakan AS terhadap Afghanistan,” imbuh dia.

Menlu China mendesak semua faksi dan kelompok etnis untuk “bersatu, benar-benar menerapkan prinsip 'dipimpin dan dimiliki Afghanistan', mendorong hasil substantif awal dalam proses perdamaian dan rekonsiliasi, dan secara independen membangun politik.. yang sesuai dengan realitas nasional Afghanistan.”

China juga meminta Taliban untuk “membuat terobosan bersih” dengan semua organisasi teroris, termasuk Gerakan Islam Turkistan Timur (ETIM).

"Wang menekankan bahwa ETIM adalah organisasi teroris internasional yang diumumkan oleh Dewan Keamanan PBB yang menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan nasional dan integritas teritorial China," kata Zhao.

 'Tidak akan mengizinkan penggunaan wilayah Afghanistan terhadap orang lain'

Menurut Kementerian Luar Negeri China, pemimpin Taliban Baradar memuji Beijing sebagai “teman terpercaya rakyat Afghanistan dan memuji peran adil dan positif China dalam proses perdamaian dan rekonsiliasi Afghanistan.”

“Taliban Afghanistan memiliki ketulusan sepenuhnya untuk bekerja dan mewujudkan perdamaian. Mereka siap bekerja dengan pihak lain untuk membangun kerangka kerja politik di Afghanistan dan melindungi HAM, terutama hak perempuan dan anak-anak,” kata jubir Kemlu China mengutip pernyataan Baradar.

“Taliban Afghanistan berharap China akan lebih terlibat dalam proses perdamaian dan rekonsiliasi Afghanistan dan memainkan peran yang lebih besar dalam rekonstruksi dan pembangunan ekonomi di masa depan,” ungkap jubir Kemlu China.

Dia mengatakan Taliban bersumpah untuk "tidak pernah membiarkan kekuatan apa pun menggunakan wilayah Afghanistan untuk terlibat dalam tindakan yang merugikan China."

Hal serupa diungkap juru bicara Taliban Naeem dalam pernyataannya di Twitter, yang mengatakan bahwa kelompok itu telah “meyakinkan China bahwa wilayah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan negara mana pun.”

Sementara itu, pemerintah Afghanistan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka "telah dipercaya" oleh pemerintah China soal kunjungan Taliban.

Otoritas Afghanistan menegaskan Beijing mengundang delegasi Taliban untuk mengungkapkan keprihatinannya pada situasi keamanan yang meningkat di negara itu. Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengatakan Kabul “berharap China memberikan tekanan internasional pada pemberontak untuk mengakhiri kekerasan yang sedang berlangsung.”

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement