Kamis 29 Jul 2021 23:01 WIB

Wapres Minta Pemda Bali Efektifkan Isolasi Terpusat

Wapres Minta Pemda Bali Efektifkan Isolasi Terpusat.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres) K.H. Maruf Amin dalam sambutannya pada puncak peringatan HARGANAS secara daring, Selasa (29/6)
Foto: BKKBN
Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres) K.H. Maruf Amin dalam sambutannya pada puncak peringatan HARGANAS secara daring, Selasa (29/6)

IHRAM.CO.ID,JAKARTA-- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Pemerintah Provinsi Bali mengefektifkan kebijakan karantina atau isolasi terpadu atau terpusat. Wapres meminta hal tersebut, karena laporan Satgas Penanganan Covid-19 Bali menyebut l mayoritas penularan Covid-19 adalah melalui klaster rumah tangga.

"Isolasi terpadu supaya lebih diefektifkan ini suatu langkah baik tapi memang perlu lebih diefektifkan,” kata Wapres saat membuka rapat koordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di wilayah  Bali melalui konferensi video, Kamis (29/7).

Baca Juga

Wapres mengatakan, karantina atau isolasi terpusat ini dilakukan untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di Bali yang kebanyakan berasal dari klaster keluarga. Kebijakan karantina terpusat membuat para pasien Covid-19 tidak karantina secara mandiri, di rumah yang berpotensi menularkan ke anggota keluarga yang sehat.

Wapres juga menekankan untuk fokus kepada penanganan Covid-19 dengan memperhatikan kebutuhan BOR (Bed Occupancy Rate) atau keterisian tempat tidur, ketersediaan obat, dan oksigen.

Dalam rapat itu, Gubernur Provinsi Bali Wayan Koster melaporkan tingginya penambahan kasus aktif Covid-19 didominasi klaster rumah tangga. Ini membuat Pemerintah Provinsi Bali memberlakukan kebijakan baru yaitu dengan menerapkan karantina terpusat.

Saat ini karantina terpusat itu sudah disiapkan Pemerintah provinsi, maupun kabupaten dan kota di Bali dalam beberapa pekan ini. Namun, ia mengakui masih belum optimal.

“Nah ini yang akan kami gencarkan dalam beberapa hari ke depan sekarang ini untuk karantina terpusat dipimpin oleh Bapak Pangdam dan Bapak Kapolda supaya warga lebih patuh mengikuti karantina terpusat mau pindah dari karantina yang ada dijalani di rumahnya sendiri,” katanya.

Sementara, Koster mengungkapkan ketersediaan tempat tidur untuk pasien Covid-19 masih tercukupi. Namun sebagai antisipasi peningkatan kasus aktif, ia telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk menambahkan tempat tidur di Rumah Sakit.

“Mohon Bapak Wapres kiranya dorong Bapak Menteri PU (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) supaya melakukan percepatan penambahan tempat tidur di Provinsi Bali,” katanya.

Sedangkan terkait ketersediaan oksigen, Provinsi Bali sudah mendapat pasokan yang cukup.

“Kami sudah mendapat supply oksigen yang jumlahnya memadai untuk didistribusikan baik di Rumah Sakit Pemerintah maupun Rumah Sakit Swasta,” ungkapnya.

Koordinator Tim Pakar BNPB Wiku Adisasmito yang mewakili Kepala BNPB melaporkan bahwa untuk tempat isolasi terpusat di Provinsi Bali sudah disediakan di Wisma Werdhapura dan Wisma Bima I.

“Tempat isolasi terpusat sudah ada total ada 259 kapasitas tempat tidur untuk isolasinya, dan nanti memang diperlukan kita bisa melakukan penambahan,” jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement