Jumat 30 Jul 2021 04:40 WIB

Thailand Ubah Gudang Kargo Jadi Rumkitlap Covid-19

Gudang kargo yang diubah jadi rumkitlap tampung pasien Covid-19 dengan gejala sedang

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Seorang biksu memakai masker di Bangkok, Thailand, Senin (28/6).
Foto: EPA
Seorang biksu memakai masker di Bangkok, Thailand, Senin (28/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK – Thailand telah mengubah sebuah gudang kargo di Bandara Don Muang Bangkok menjadi rumah sakit lapangan (rumkitlap) berkapasitas 1.800 tempat tidur. Langkah itu diambil saat negara tersebut terus menghadapi lonjakan kasus baru Covid-19, terutama di ibu kota.

Direktur Rumah Sakit Mongkutwattana, Rienthong Nanna, mengungkapkan rumah sakit yang baru dibangun akan menampung pasien Covid-19 dengan gejala sedang. “Namun jika kondisi pasien memburuk, mereka akan dipindahkan ke RS lapangan kami yang lain yang disebut rumkitlap Pitak Rachan,” kata Rienthong, seorang pensiunan mayor jenderal dan pemimpin ultra-royalis pada Rabu (29/7), dikutip dari the Guardian.

Baca Juga

Dia mengisyaratkan kemungkinan pembangunan rumkitlap lainnya sebab kehadiran mereka dibutuhkan jika kasus baru terus meningkat. Sebelumnya, otoritas Thailand mengerahkan kereta yang memiliki tempat tidur untuk mengangkut pasien Covid-19 keluar dari Bangkok. Hal itu dilakukan karena rumah sakit di ibu kota sudah kewalahan dengan lonjakan kasus baru-baru ini.

Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul mengungkapkan layanan tersebut akan memindahkan pasien Covid-19 yang tak dapat mengakses perawatan di Bangkok. “Prosesnya aman karena akan diawasi ketat oleh dokter dan staf dan tidak akan berhenti di mana-mana. Akan ada tim darurat dan ambulans siaga di tempat tujuan,” ujarnya pada Selasa (27/8).

Kereta pertama meninggalkan Bangkok pada Selasa lalu. Sebanyak 137 pasien asimtomatis dan bergejala ringan dipulangkan ke kota asal mereka di wilayah timur laut Thailand. Sementara 15 gerbong digunakan untuk mengisolasi pasien yang sedang menunggu ranjang rumah sakit di Bangkok.

Menurut Anutin, bus, van, dan pesawat juga dapat digunakan untuk memindahkan pasien ke seluruh daerah di negara tersebut. Seorang dokter dari kelompok Mor Mai Thon menilai saat ini situasi di Bangkok sudah kritis.

”Ini telah mencapai titik di mana orang tidak dapat mengakses perawatan medis sama sekali, yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ada banyak sekali orang yang tidak bisa diobati,” ujarnya.

Thailand tengah menghadapi gelombang ketiga Covid-19. Sejauh ini negara tersebut melaporkan 543 ribu kasus Covid-19 dengan korban meninggal mencapai 4.397 jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement