IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Lebih dari 26 juta orang di Arab Saudi kini telah menerima vaksin Covid-19. Kementerian Kesehatan mengumumkan termasuk di dalamnya penerima vaksin adalah 1,5 juta orang lanjut usia. Dalam kesempatan yang sama, kementerian mengulangi pesan terkait dosis kedua yang diperlukan untuk mencapai tingkat kekebalan tertinggi, terutama di tengah munculnya varian delta.
Dilansir di Arab News, Jumat (30/7), dosis pertama vaksin ini sekarang tersedia untuk penduduk yang berusia antara 12 dan 18 tahun di semua wilayah Kerajaan. Tak hanya itu, otoritas juga menyebut orang yang telah pulih dari infeksi sekarang bisa mendapatkan dua dosis vaksin, dengan kemungkinan dosis pertama disuntikkan 10 hari setelah infeksi berakhir. Perubahan itu diperkenalkan setelah rilis studi medis yang menunjukkan keamanan prosedur.
Kementerian mengatakan rencana vaksin nasional Kerajaan bergerak maju seperti yang direncanakan. Mereka pun mendesak setiap orang untuk mendaftar dan menerima vaksin melalui aplikasi Sehhaty.
Sementara itu, Arab Saudi melaporkan 12 kematian akibat infeksi virus corona, Kamis (29/7). Penambahan ini menjadikan jumlah kematian Kerajaan menjadi 8.212 orang.
Di hari yang sama dilaporkan ada 1.289 kasus baru, yang berarti 523.397 orang di negara itu telah tertular penyakit tersebut. Sebanyak 11.358 kasus masih aktif, sementara 1.395 di antaranya dalam kondisi kritis.
Dari kasus yang baru tercatat ini, 260 berada di wilayah Makkah, 253 di wilayah Riyadh, 220 di Provinsi Timur dan 63 di wilayah Madinah.
Kementerian lantas mengatakan 1.299 pasien telah pulih dari penyakit ini. Penambahan tersebut meningkatkan total pemulihan di Kerajaan menjadi 503.827 orang.
Pusat Kesehatan Taakad menyediakan tes Covid-19 bagi mereka yang tidak menunjukkan atau hanya memiliki gejala ringan. Tes juga bisa dilakukan bagi mereka yang meyakini telah melakukan kontak dengan individu yang terinfeksi.
Sementara, klinik Tetamman menawarkan perawatan dan perlindungan kepada orang dengan gejala seperti demam, kehilangan rasa dan bau, serta kesulitan bernapas. Untuk mendapat layanan di atas, penduduk bisa mengakses aplikasi Sehhaty milik Kementerian Kesehatan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
