Ahad 01 Aug 2021 03:41 WIB

Program Nato, Tentara Afghanistan akan Dilatih di Turki

Tentara Afghanistan akan menerima pelatihan dari NATO di Turki

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Tentara nasional Afganistan
Foto: Jalil Rezayee/EPA
Tentara nasional Afganistan

IHRAM.CO.ID, ANKARA -- Tentara Afghanistan akan menerima pelatihan dari organisasi keamanan internasional NATO di Turki. Kegiatan ini dikatakan adalah bagian dari program pelatihan pertama di luar Afghanistan.

Dilansir dari Arab News, Jumat (30/7), lokasi program untuk pasukan khusus Afganistan ini belum diungkapkan. Namun program akan dimulai setelah NATO secara resmi menyelesaikan misinya di negara itu. Langkah ini diharapkan menjadi awal dari program pelatihan reguler di luar Afghanistan.

Turki bersikeras untuk tidak terlibat dalam operasi tempur apa pun di Afghanistan, kecuali untuk tujuan pertahanan diri.  Namun, mereka sedang bernegosiasi dengan pemerintah Afghanistan mengenai perlindungan Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul setelah penarikan pasukan AS.

Langkah tersebut dianggap sebagai isyarat niat baik oleh Turki untuk menunjukkan kesediaannya dalam meningkatkan hubungan dengan negara Barat. Turki sebelumnya mendapat kritik atas pemulihan hubungan militernya dengan Rusia melalui pembelian sistem rudal S-400.

Masuknya migran Afghanistan yang meningkat selama beberapa pekan terakhir telah memicu kritik publik di Turki dan memicu sentimen anti-pengungsi. Hal ini karena ratusan orang berusaha melintasi perbatasan dengan Iran untuk melarikan diri dari ketidakstabilan dan Taliban setelah penarikan AS.

Andrew Watkins, analis senior di Afghanistan di International Crisis Group, mengatakan Turki mengasumsikan peran tuan rumah untuk pelatihan pasukan Afghanistan hanyalah salah satu dari beberapa cara Turki memperkuat perannya di Afghanistan pasca-AS.

“Ini juga dapat berfungsi sebagai titik pengaruh dengan AS dan NATO, karena Washington tampaknya berusaha keras untuk mengatasi banyak detail, komplikasi, dan efek riak dari keputusannya untuk mundur,” katanya kepada Arab News.

Namun, bagi Watkins, tidak jelas bagaimana Taliban akan menanggapi berita tentang pelatihan tersebut. Meskipun mereka telah mengeluarkan peringatan keras terhadap pasukan Turki yang menjalankan tugas keamanan di Kabul.

“Ini bergantung pada apakah Turki akan terlibat dalam dialog diplomatik langsung dengan kelompok itu, untuk mencapai pemahaman yang mungkin membuat kehadiran mereka yang berkelanjutan di Kabul,” katanya.

Pada pertengahan Juli, Taliban memperingatkan Turki agar tidak mempertahankan pasukan di Afghanistan dan memperluas kehadiran militernya di negara itu.

Selanjutnya, pada Januari 2021, kepemimpinan tentara Turki dari Satuan Tugas Gabungan Kesiapan Sangat Tinggi NATO, mengharuskannya menempatkan ribuan tentara siaga dalam beberapa hari jika diperlukan. Tindakan ini datang di samping peran utamanya yang menawarkan saran dan bantuan kepada pemerintah Afghanistan di Kabul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement