Senin 02 Aug 2021 10:47 WIB

Wapres: Smart City Solusi Permasalahan Kota di Indonesia

Pemerintah akan meningkatkan kualitas hidup hingga 2050 lewat program smart city

Rep: fauziah mursid/ Red: Hiru Muhammad
Subang Smartpolitan yang mengusung konsep smart & sustainable city  menerapkan konsep ramah lingkungan (green technology) seperti pengolahan limbah cair Waste Water Treatment Plant (WWTP) yang dimonitor secara  ketat. Sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan akibat aktifitas industri di Subang Smartpolitan.
Foto: istimewa
Subang Smartpolitan yang mengusung konsep smart & sustainable city menerapkan konsep ramah lingkungan (green technology) seperti pengolahan limbah cair Waste Water Treatment Plant (WWTP) yang dimonitor secara ketat. Sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan akibat aktifitas industri di Subang Smartpolitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong program smart city atau kota cerdas menjadi salah satu program jangka panjang untuk kota-kota di Indonesia. Wapres menyebut, program smart city sama pentingnya dengan transformasi digital untuk meningkatan kualitas hidup warga kota khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

"Saat ini smart city sudah menjadi salah satu konsep yang digunakan untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang dihadapi kota," ujar Wapres saat membuka acara Pembukaan Riset Transformasi Digital Indonesia (RTDI) dan Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) Tahun 2021 secara virtual, Senin (2/8).

Wapres mengatakan, pemerintah akan terus berupaya meningkatkan pencapaian peningkatan kualitas hidup masyarakat yang berkelanjutan hingga tahun 2050 melalui program smart city. Karenanya, pemerintah akan mendukung kegiatan Riset dan Rating Tranformasi Digital dan Kota Cerdas Indonesia 2021.

Kiai Ma'ruf juga berharap perguruan tinggi dan lembaga lembaga riset turut menyediakan riset tentang konsep smart city di Indonesia. Terutama kata Wapres, riset-riset inovatif yang memberikan solusi terhadap permasalahan berbagai kota yang ada di Indonesia.

"Saya berharap kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk menentukan arah dan tujuan pengembangan kota agar menjadi kota cerdas yang bergerak sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sumber daya yang ada," katanya.

Ia menekankan agar riset kota cerdas ini juga harus menjadi jembatan bagi pemerintah untuk melakukan peningkatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan literasi digital, serta mengevaluasi proses transformasi digital di Indonesia secara mandiri.

Ia berharap salah satu konsep pembangunan kota cerdas dari ITB yakni Garuda Smart City Framework dimanfaatkan Pemerintah kota untuk meningkatkan kinerjanya dan memperbaiki kualitas kota sesuai aspirasi masyarakat.

"Saya berharap riset dan penilaian rating ini dilakukan dengan cermat sehingga dapat dijadikan acuan bagi pengambilan kebijakan, evaluasi, dan pengembangan tata kelola Kota yang ideal di Indonesia," katanya.

Ia juga mengajak semua pihak mulai dari pemerintahan, masyarakat, akademisi, maupun komunitas mendukung kegiatan Riset dan Rating Tranformasi Digital & Kota Cerdas Indonesia 2021."Saya minta kegiatan ini tidak hanya menjadi sekedar riset pemeringkatan (rating), namun bisa menjadi ajang pembelajaran bersama untuk mendukung pembangunan Indonesia dan peningkatan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan," katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement