Selasa 03 Aug 2021 14:06 WIB

Menggabungkan Vaksin Efektif Cegah Covid-19?

Penggabungan dosis vaksin memiliki tingkat kemanjuran 88 persen.

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin Oxford-AstraZeneca
Foto: AP/Nasser Nasser
Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin Oxford-AstraZeneca

IHRAM.CO.ID, KOPENHAGEN -- Sebuah studi dilakukan Institut Serum Negara Denmark untuk menggabungkan pemberian vaksin AstraZeneca dan mRNA. Hasil penelitian menyebutkan, bahwa penggabungan dosis vaksin tersebut memiliki tingkat kemanjuran 88 persen.

"Menggabungkan vaksin Covid-19 AstraZeneca dengan dosis kedua dari Pfizer-BioNTech atau suntikan Moderna memberikan perlindungan yang baik,” kata Institut Serum Negara Denmark, dilansir dari Alarabiya, Selasa (3/8).

Otoritas Kesehatan Denmark telah menghentikan inokulasi dengan vaksin AstraZeneca pada April lalu, karena kekhawatiran efek samping yang jarang terjadi. Kemudian pada dosis kedua, otoritas memberikan dosis vaksin yang berbeda.

Lebih dari 144 ribu orang Denmark, sebagian besar personel garis depan di sektor kesehatan dan orang tua, menerima suntikan pertama mereka dengan vaksin AstraZeneca tetapi kemudian divaksinasi dengan suntikan Pfizer-BioNTech atau Moderna.

“Studi ini menunjukkan bahwa 14 hari setelah program vaksinasi gabungan, risiko infeksi SARS-CoV-2 berkurang 88 persen dibandingkan dengan individu yang tidak divaksinasi,” kata State Serum Institute (SSI).

"Itu adalah kemanjuran tinggi," tambah SSI, sebanding dengan tingkat kemanjuran 90 persen dari dua dosis dari vaksin Pfizer-BioNTech, dikonfirmasi dalam penelitian Denmark yang berbeda.

Studi yang diterbitkan minggu lalu, mencakup rentang lebih dari lima bulan antara Februari dan Juni tahun ini, periode di mana varian Alpha dari virus corona dominan.

Namun demikian, belum dapat disimpulkan apakah gabungan vaksin ini mampu memberikan perlindungan yang sama terhadap varian Delta, yang saat ini mendominasi penyebaran infeksi di Denmark.

Penelitian ini juga tidak memberikan data kemanjuran pada kematian terkait Covid-19 atau rawat inap, karena belum ada yang terjadi setelah program vaksinasi gabungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement