Selasa 03 Aug 2021 14:15 WIB

Gara-Gara Nama, Anak Muslim Didiskriminasi di Skotlandia

Politikus Muslim di Skotlandia Humza Yousaf melakukan protes

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Muhammad Subarkah
Murid sekolah Muslim di Skotlandia
Foto: Google.com
Murid sekolah Muslim di Skotlandia

REPUBLIKA.CO.ID, DUNDEE -- Politikus Muslim di Skotlandia Humza Yousaf telah mengajukan pengaduan kepada tempat penitipan anak karena dicurigai mendiskriminasi putrinya yang berusia dua tahun. Dia menuduh sebuah taman kanak-kanak di Broughty Ferry, Dundee menolak untuk menerima tiga anak dengan nama Muslim termasuk putrinya, Amal.

Yousaf dan istrinya, Nadia El-Nakla telah mengeluh kepada Care Inspectorate, regulator sektor di Skotlandia untuk menyelidiki Little Scholars karena telah melakukan diskriminasi atas dasar etnis atau agama. Dalam sebuah utas di Twitter, Yousaf mengatakan masalah ini tidak dianggap enteng.

“Saya tidak bisa memberi tahu Anda betapa marahnya saya. Sebagai seorang ayah, saya hanya ingin melindungi anak perempuan saya. Namun, pada usia dua tahun, saya yakin anak perempuan saya telah menghadapi diskriminasi. Berapa banyak keluarga lain yang mengalami hal ini?” kata Yousaf dalam cicitannya @HumzaYousaf.

Juru Bicara Little Scholars Usha Fowdar mengatakan perusahaan menolak klaim diskriminasi ras atau agama dan akan menyambut baik penyelidikan pihak inspektorat.

“Selama lebih dari satu dekade, kami secara teratur menyambut baik anak-anak dan staf dari berbagai latar belakang agama, budaya, etnis dan ras yang berbeda termasuk dua keluarga Muslim saat ini,” kata Fowdar.

“Kami juga secara rutin membuat pengaturan untuk mengakomodasi gaya hidup yang berbeda, misalnya dengan menyediakan menu halal untuk anak-anak yang berasal dari keluarga Muslim,” tambahnya.

Dikutip The Guardian, Selasa (3/8), El-Nakla yang bekerja untuk partai Nasional Skotlandia MSP Shona Robison di Dundee mengaku mengalami hal serupa seperti Yousaf. Dia membuat pengajuan untuk anaknya tapi ditolak. Setelah itu, ia meminta seorang teman kulit putih untuk melamar. Nyatanya pengajuan temannya diterima pihak sekolah dalam waktu 24 jam.

“Saya hanya merasa ada sesuatu yang tidak benar tentang itu,” kata El-Nakla. Untuk membuktikannya, ia melamar dengan nama yang terdengar kulit putih. Kurang dari sepekan, ia mendapat tawaran termasuk tur pelayanan sekolah.

Catatan melaporkan bahwa pihak sekolah menawarkan keluarga kulit putih formulir aplikasi. Sementara itu, mereka menolak permintaan dari keluarga yang terdengar Muslim.

Yousaf mengaku telah meminta penjelasan dari pihak Little Scholars untuk perlakuan mereka yang berbeda. Namun, pihak sekolah tidak memberikan penjelasan apa pun. “Kami merasa membodohi diri sendiri jika percaya diskriminasi tidak ada di Skotlandia,” ucap dia. 

https://www.theguardian.com/uk-news/2021/aug/02/snp-humza-yousaf-claims-nursery-discriminated-against-daughter

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement